JAKARTA, KOMPAS.com - PT Terang Dunia Internusa (TDI), produsen sepeda motor listrik United E-Motor, jadi salah satu merek yang ikut menjalin kerja sama pengembangan baterai dengan Indonesia Battery Corporation (IBC).
Adapun kerja sama tersebut diklaim sebagai komitmen pengembangan Battery Asset Management Servcie (BAMS), yang nantinya akan jadi platform untuk mengakomodasi pengguna motor listrik berbagai merek.
Platform BAMS akan terdiri dari penyediaan baterai, swap station, dan aplikasi IOT yang digadang-gadang dapat terintegrasi. Ditargetkan, melalui BAMS, Indonesia dapat memproduksi 21 ribu battery pack.
Direktur PT TDI Henry Mulyadi mengatakan, hadirnya BAMS akan membantu mempercepat pertumbuhan kendaraan listrik di Tanah Air yang selama ini masih terkendala akibat perbedaan ekosistem motor listrik.
"Nantinya ini dapat digunakan oleh berbagai merek motor listrik termasuk produk keluaran United E-Motor," kata Henry dalam keterangan resminya, Selasa (20/6/2023).
Lebih lanjut Henry menjelaskan, sejalan dengan inisiasi yang telah disepakati, PT TDI siap mendukung program integrasi tersebut dan menjadi komitmen jangka panjang dalam program pemerintah.
"Kami mendukung kebijakan memajukan industri dan masyarakat Indonesia. Bersaing secara global dan membuat langit Indonesia lebih biru," kata Henry.
Sementara itu, Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengungkapkan, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) merupakan bentuk komitmen pemerintah serta institusi terkait dalam menghadapi tantangan besar soal pengembangan ekosistem kendaraan listrik, yakni infrastruktur yang lebih terintegrasi.
"Hal ini mengindikasikan kesulitan bagaimana kita mengembangkan infrastruktur untuk charging dan swapping ke depan. Diketahui bahwa baterai dari motor listrik itu 40 persen biayanya ada di situ. Jadi kalau kita bisa melakukan kavling terhadap baterai motor listrik, itu tentunya akan mengurangi biaya konsumen," ujar Toto.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/20/193100715/bersama-ibc-united-e-motor-ikut-kembangkan-bams