Tentu saja ada harapan bahwa Indonesia tidak sekadar jadi tuan rumah penyelenggara, tapi juga bisa mencetak pebalap-pebalap top yang nantinya berlaga di tiga kejuaraan dunia tersebut.
Seperti yang disebutkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo mengatakan, yang ingin suatu saat ada pebalap Indonesia yang bisa berlaga di Formula E.
"Saya si ingin, cuma memang tadi saya nanya ke Alberto (Chief Championship Officer Formula E Alberto Longo), setiap tim itu harus (menyediakan dana) Rp 50 juta - Rp 70 juta euro (buat ikut balap)," kata Menpora di Sirkuit Ancol, Minggu (4/6/2023).
"Jadi memang ini olahraga yang sangat mahal, ya semoga ada tim yang bisa melihat potensi yang bisa melihat pebalap lokal kita untuk jadi pebalapnya," ujar Menpora.
Bicara pebalap Indonesia terutama pebalap mobil sebetulnya tidak buruk, bahkan Indonesia punya beberapa nama besar yang sering dijadikan acuan pebalap lain saat meniti karier yaitu Rio Haryanto, Sean Gelael, dan Ananda Mikola.
Rio Haryanto pernah membalap di dalam ajang Formula Satu bersama dengan tim Manor Racing pada musim 2016. Rio merupakan pebalap Indonesia pertama dalam sejarah yang menjajal mobil Formula Satu.
Kemudian Muhammad Sean Ricardo Gelael alias Sean Gelael, pernah berlaga di FIA Formula 2 Championship dan sekarang bergabung bersama W Racing Team di ajang World Endurance Championship.
Ananda Mikola pernah tampil di ajang Formula 3000 dari 1999-2001 dan menjadi juara Asian F3 pada musim 2005. Ananda juga pernah membela A1 Indonesia di ajang A1GP pada musim 2005-2007.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/05/112200815/menpora-harap-ada-pebalap-indonesia-di-formula-e