Suzuki Bicara Soal Kemungkinan Produksi Grand Vitara di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak meluncur pada Februari 2023, Suzuki Grand Vitara hybrid telah menerima respon positif. Hal ini diketahui dari jumlah pemesanan yang telah mencapai 350 unit hingga akhir Mei.

Dari jumlah tersebut, 80 persen konsumen di Indonesia diklaim memilih memesan Grand Vitara varian tertinggi, yakni tipe GX.

Melihat animo yang positif dan nama besar Grand Vitara, apakah nantinya membuat PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengambil langkah memproduksinya di dalam negeri? Karena seperti diketahui, SUV ini masih dikirim secara utuh dari India.

Saat menanyakan hal ini, Donny Saputra, 4W Sales Director PT SIS menjelaskan bila kemungkinan untuk Grand Vitara diproduksi di Indonesia bisa saja terjadi.

Bahkan tak menutup kemungkinan soal harga bisa lebih murah dari yang saat ini dipasarkan. Namun demikian, tetap ada beberapa hal yang jadi pertimbangan.

"Kami sedang studi kemungkinannya untuk diproduksi bila permintaannya cukup besar. Lalu ke depannya kami studi produksi secara lokal di Indonesia. Harga itu tergantung fitur yang akan disematkan, kalau ada peningkatan tentunya ada perubahan harga dan sebagainya, tapi dengan lokalisasi yang pasti memperpendek jalur distribusi," ujar Donny kepada media di Jakarta, Sabtu (3/6/2023).

Meski melihat dari segi penerimaan pasar, namun Donny menjelaskan, tidak ada angka pasti untuk dijadikan patokan khusus agar Grand Vitara dapat diproduksi di Indonesia.

Karena selain dari penyerapan pasar, studi dalam banyak hal lain juga ikut dilakukan Suzuki sebelum memutuskan ke jenjang produksi. Salah satunya soal industri.

"Kalau kuantitas atau volume tidak mengikat, tapi saat ini kami studi. Jadi tidak hanya berdasarkan volume saja, tapi kesiapan lain yang juga kami pelajari betul-betul, seperti persiapan industri, dan lainnya," ujar Donny.

Soal penjualan, dengan animo yang baik sejak peluncuran, Donny menjelaskan, target penjualan Grand Vitara di Indonesia bisa terserap 300 unit per bulan, atau mencapai 2.000 unit hingga akhir 2023.