JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pabrikan Yamaha dalam beberapa musim terakhir mengalami kendala untuk bersaing di papan atas ajang MotoGP. Kondisi ini, tidak terlepas dari masalah pada motornya sendiri yang tidak dikembangkan lagi.
Alasannya, dikatakan Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, karena kondisi pasokan komponen dan adanya dampak dari pandemi Covid-19 yang membuat biaya yang sudah disepakati dengan para pemasok jadi berubah.
"Itu dimulai pada musim panas 2020, ketika kami memiliki jenis katup yang identik diproduksi dua pabrikan berbeda. Namun hanya spesifikasi pabrik lama yang dihomologasi," katanya dikutip Speedweek, Rabu (24/5/2023).
"Itu terbukti menjadi beban bagi kami di tahun tersebut. Untuk tahun 2021, kami tidak membuat banyak kemajuan dengan spesifikasi teknis mesin tapi setidaknya kami dapat menyelesaikan masalah katup dengan kembali ke pabrikan andalan," lanjut Jarvis.
Dengan katup yang sudah kembali sesuai regulasi dan keinginan tim, maka untuk tahun 2021 Yamaha tidak melakukan pengembangan lebih lanjut lagi karena komponen dimaksud bisa kembali digunakan.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa tim pabrikan Yamaha sebenarnya berniat untuk melakukan pengembangan mesin pada motor balapnya.
Akan tetapi, karena kekhawatiran soal stabilitas, Yamaha memilih untuk menggunakan mesin yang sama dalam tiga musim beruntun.
“Kemudian musim 2022 tiba dan seperti semua pabrikan, kami memiliki niat untuk meningkatkan mesin kami dan melangkah maju dengan pembangkit tenaga yang dimodifikasi,” ujar Jarvis.
“Tapi sebelum musim balap 2022, ada kekhawatiran tentang stabilitas. Jadi diputuskan untuk tidak melakukannya. Berarti mesin kami memiliki tingkat performa yang sama tahun lalu selama tiga tahun berturut-turut,” tutup dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/24/200100815/yamaha-ungkap-alasan-belum-kembangkan-motor-baru-untuk-motogp