JAKARTA, KOMPAS.com – Konflik antar penyedia transportasi umum jalur darat merupakan hal yang sudah tidak aneh lagi mewarnai lalu lintas darat di Indonesia.
Bahkan baru-baru ini viral sebuah video yang menampilkan sopir angkot dan sopir bus berseteru.
Cuplikan video yang berlokasi di salah satu pusat oleh-oleh di Kota Batu, Jawa Timur tersebut dibagikan oleh akun Tiktok @nanren777.
Hanya saja tidak disebutkan secara rinci kapan kejadian sopir bus dan sopir angkot yang ribut tersebut terjadi.
Keributan tersebut bermula dari sopir angkot yang merasa terganggu karena salah satu bus pariwisata yang hendak parkir membunyikan klakson khasnya yaitu telolet.
Lantaran merasa terganggu, salah sopir angkot tersulut emosi hingga marah-marah kepada salah satu sopir bus pariwisata.
Bahkan dalam video tersebut terbagi dua kubu yakni dari sopir angkot dan sopir bus yang saling adu argumen.
Menanggapi video tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pada dasarnya memodifikasi kendaraan dengan suara klakson yang mengganggu tidak dibenarkan.
Terlepas dari apa penyebab kronologinya, suara klakson kendaraan yang bising akan mengganggu kenyamanan pengguna jalan lain atau orang yang ada disekitar kendaraan tersebut.
Maka dari itu, pengemudi atau sopir bus harus lebih peka terhadap lingkungan sekitar dalam membunyikan klakson telolet. Terutama di kawasan baru atau untuk sementara disinggahi oleh bus.
Kendati banyak yang menantikan bunyi khas dari bus itu, namun tidak sedikit pula yang akan merasa terganggu saat mendengarnya.
“Tidak heran menimbulkan konflik karena tidak semua orang yang dengar suka bunyi dari telolet dari bus,” kata Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/21/080100715/bunyi-klakson-telolet-bikin-sopir-bus-dan-sopir-angkot-ribut