JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik tahun ini akan terasa spesial karena sejak beberapa tahun terakhir sempat ada pembatasan mobilitas. Tapi, pulang ke kampung halaman jangan sampai mengganggu pengguna jalan lainnya.
Sudah pasti saat mudik akan menemui berbagai kondisi jalan yang macet. Tentu ada saja pengemudi yang tidak sabaran sehingga berperilaku arogan sampai egois, contohnya dengan merebut jalan orang lain.
Ada saja kejadian mobil yang melawan arus, atau menyerobot antrean dan sebagainya. Kelakuan orang tadi tentu bisa membuat emosi, bahkan berujung cekcok di jalan raya.
Roslianna Ginting, Training Director The Real Driving Centre mengatakan, kalau bertemu pengguna jalan yang arogan, lebih baik mengalah.
"Lebih baik beri jalan saja kalau memungkinkan, boleh diperingatkan namun jangan sampai memicu keributan," ucap Roslianna kepada Kompas.com, Rabu (19/4/2023).
Roslianna menjelaskan, pengemudi yang arogan memang bisa memancing emosi. Tapi tetap jangan sampai emosi terbawa, karena akan menciptakan masalah dan efeknya pulang ke kampung halaman jadi lebih lama.
"Saat mudik banyak pengemudi yang dalam kondisi lelah, mungkin masih berpuasa, sehingga kemampuannya untuk tetap fokus menurun," ucap Roslianna.
Tidak disarankan untuk menanggapi orang yang arogan di jalan. Bisa saja ada kata-kata yang diambil hati atau perlakuan yang bisa berdampak buruk ke kedua pihak.
"Lebih baik cari solusi saja, sehingga segera selesai tanpa ada risiko," ucap Roslianna.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/19/192200715/jangan-egois-mudik-bukan-siapa-cepat-sampai-kampung-halaman