JAKARTA, KOMPAS.com - Chery Auto mengumumkan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL). Perusahaan ini yang akan menyuplai baterai untuk mobil listrik Chery.
Dikutip dari Carnewschina.com, Senin (17/4/2023), Chery Auto akan menjadi pabrikan pertama yang akan menggunakan baterai sodium-ion untuk kendaraan listriknya.
Pada Juli 2021, CATL sudah memamerkan baterai sodium ion dengan kepadatan energi 160 Wh/kg, sedikit di bawah baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP). Tapi, baterai sodium ion memiliki banyak keuntungan.
Baterai jenis ini lebih murah dari segi manufaktur, performanya lebih baik saat temperatur rendah, dan lebih aman. Sehingga, banyak yang menyebutkan baterai sodium ion sebagai baterai masa depan.
Sementara baterai lithium ion memiliki banyak kekurangan, seperti mudah terbakar, menggunakan cobalt dalam produksinya, dan menghasilkan limbah saat diekstrak dari lingkungan.
CATL bahkan mengumumkan bahwa baterai sodium ion generasi berikutnya bisa melebihi kepadatan energi hingga 200 Wh/kg. Baterai tersebut akan mulai diproduksi secara massal pada 2023.
Sebelumnya di 2021, CATL bahkan mengira baterai sodium ion hanya akan digunakan untuk penyimpanan energi dan skuter roda dua. Tapi, pengembangannya berjalan dengan baik dan seiring dengan melambungnya harga lithium di 2022, penggunaan baterai sodium ion tidak bisa dihindari.
Bersama dengan Chery, CATL akan memberi nama untuk merek baterai tersebut dengan ENER-Q.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/17/192100415/mobil-listrik-chery-akan-gunakan-baterai-sodium-ion