JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan beberapa opsi rekayasa lalu lintas pada ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) untuk memperlancar arus kendaraan selama periode mudik Lebaran 2023.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah membahas potensi pemberlakuan kebijakan ganjil-genap di ruas tol Cipali.
Meski begitu, hal ini masih menunggu kajian dan evaluasi dari Kemenhub serta pihak-pihak terkait lainnya seperti Korlantas Polri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan lainnya.
“Akan kita kaji, mungkin seminggu sebelum (arus mudik) baru akan ditetapkan,” ujar Budi, dalam dalam tayangan langsung yang disiarkan Youtube Komisi V DPR RI Channel, Selasa (4/4/2023).
Budi menjelaskan, ruas tol Cipali akan menjadi pusat kepadatan atau penumpukan kendaraan. Hal ini mengingat keterbatasan jumlah jalur pada tol Cipali yang hanya terdiri dari 2 jalur.
Hal ini juga ditambah dengan potensi kenaikan jumlah pemudik pada masa angkutan Lebaran 2023. Budi Karya mengatakan sebanyak 123,8 juta orang akan melakukan mudik pada tahun ini, naik 44,79 persen dibandingkan masa mudik Lebaran 2022 sebanyak 85,5 juta orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 27,32 juta di antaranya akan menggunakan mobil pribadi, dengan 22,77 juta pemudik memakai bus dan 9,53 juta orang menggunakan mobil sewa.
Seiring dengan hal tersebut, Kemenhub telah menetapkan pemberlakuan sistem one way dan contraflow pada ruas tol Cipali selama masa angkutan Lebaran.
Selain itu, pihaknya juga akan menambah area peristirahatan (rest area) dan jumlah petugas lapangan yang bersiaga pada tol tersebut.
“Ada juga beberapa teknologi yang sudah dikembangkan oleh Jasa Marga agar mereka bisa memproyeksikan kapan mereka itu berangkat," kata Budi.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/05/032200715/kemenhub-pertimbangkan-ganjil-genap-saat-mudik-lebaran