JAKARTA, KOMPAS.com - Insiden Marc Marquez menabrak Miguel Oliveira pada MotoGP Portugal 2023 di Sirkuit Portimao belum berakhir. Sekarang, giliran Tim Repsol Honda yang mengajukan keberatan terhadap penalti yang diberikan oleh FIM.
Sebelumnya, FIM memutuskan untuk memberikan Marquez penalti dua lap panjang dan berlaku pada MotoGP Argentina yang akan digelar akhir pekan ini, Minggu (2/4/2023). Namun, Marquez yang mengalami retak tulang pasa tangan kanannya harus absen dari seri tersebut.
Sehingga, bisa dikatakan Marquez lolos dari penalti tersebut. Tapi, FIM mengubah lagi keputusannya dan akan memberlakukan penalti tersebut di mana pun Marquez kembali balapan.
Perubahan sanksi tersebut tidak diterima oleh Repsol Honda, karena dinilai tidak sejalan dengan regulasi yang berlaku sekarang.
“Sehubungan dengan sanksi yang dijatuhkan FIM kepada Marc Marquez atas insiden balapan yang terjadi di Grand Prix Portugal, tim Repsol Honda menganggap modifikasi penalti tersebut berupa perubahan kriteria kapan seharusnya penalti diterapkan, dan bahwa modifikasi ini dikeluarkan oleh FIM dua hari setelah sanksi awal bersifat final dan definitif, tidak sesuai dengan peraturan FIM untuk Kejuaraan Dunia MotoGP saat ini," tulis keterangan resmi Repsol Honda.
“Untuk alasan ini, tim Repsol Honda bermaksud untuk menggunakan semua cara yang ditawarkan oleh peraturan yang berlaku untuk membela hak dan kepentingannya yang sah, yang dianggap telah dilanggar sebagai hasil dari resolusi terbaru yang diadopsi, dan khususnya telah diserahkan sebagaimana mestinya Banding di hadapan FIM Appeal Steward," lanjut keterangan resmi tersebut.
Terlepas dari penalti yang diberikan oleh FIM, diketahui tim RNF Aprilia, Jorge Martin, dan Aleix Espargaro, malah meminta Marquez dikenakan hukuman yang lebih berat.
Marquez sendiri sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf langsung kepada tim RNF Aprilia sesaat setelah insiden tersebut.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/30/094200815/giliran-repsol-honda-yang-mengajukan-keberatan-soal-penalti-marquez