JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini PT Eurokars Prima Utama, distributor resmi Ferrari Indonesia, meluncurkan 296 GTS di Jakarta, yang merupakan saudara dari 296 GTB.
Bedanya, untuk GTS hadir dengan atap yang bisa terbuka alias spider atau retractable hard top, yang bisa dibuka tutup secara elektrik hanya dalam waktu singkat.
Secara visual tak perlu lagi dipertanyakan soal tampilan eksterior yang memang sudah menjadi ciri khas dari hampir semua produk Ferrari.
Paling menarik, redaksi tak hanya bisa lebih dekat dengan 296 GTS ini, tapi juga merasakan singkat sensasi berkendaranya.
Ferrari 296 GTS mengusung mesin V6 berkapasitas 2.996 cc yang posisinya berada di bagian belakang. Mesin tersebut dikombinasikan dengan motor listrik dari sistem plug-in hybrid (PHEV) dengan baterai 7,45 kWh dan MGU-K bertenaga 167 Tk serta torsi 315 Nm.
Hasil dari kolaborasi tersebut, secara total dapur pacunya mampu menyuplai tenaga sebesar 830 Tk dan torsi 740 Nm.
Tak heran saat kencan singkat beberapa waktu lalu, adrenalin ketika berkendara sangat berbeda. Asupan tenaga besar sudah sangat terasa dari putaran bawah, dan memang tak butuh waktu lama untuk membuat 296 GTS melesat dengan cepat.
Ketika menjajal akselerasi dengan menekan abis pedal gas dari bawah di kawasan Pantai Indah Kapuk, tak butuh waktu lama bagi Ferrari 296 GTS mencapai kecepatan lebih dari 100 kilometer per jam (kpj).
Berdasarkan data, Ferrari mengklaim hanya membutuhkan waktu kurang dari 3 detik untuk membuat 296 GTS ini melesat dari 0-100 100 kpj. Fakta tersebut memang terealisasi saat redaksi melakukan kickdown.
Putaran tenaga dan torsi yang instan dikirim langsung ke roda belakang, sedangkan transfernya dilakukan via transmisi DCT 8 percepatan, E- Diff, serta MGU-K yang terletak di antara mesin dan kotak roda gigi.
Kehadiran paddle shift dibalik kemudi membuat pengendara mendapatkan akses penuh untuk mengoperasikan perpindahan gigi transmisi sambil menikmati sensasi power yang cukup buas diiringi deru suara mesin yang berada di bagian belakang.
Lantaran mengusung teknologi PHEV, Ferrari 296 GTS dapat beroperasi dalam mode berkendara hibrida dan full elektrik yang disuplai sesuai dengan tekanan pengemudi pada pedal gas.
Pada mode EV, 296 GTS mampu berjalan dengan mengandalkan suplai dari baterai dan motor listrik hingga 25 km dan melaju hingga kecepatan 130 kpj.
Ini menjadi salah satu daya tarik 296 GTS. Pengendara bisa merasakan langsung sensasi tenaga dan suara dengan posisi atap terbuka, serta mengemudikannya dengan mode senyap.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/29/133100815/kencan-singkat-ferrari-296-gts-phev-buas-dan-senyap