Namun, untuk transmisi model CVT ada yang tidak dilengkapi dipstick. Sehingga pemeriksaan volume oli tidak praktis seperti pengecekan pelumas mesin atau transmisi otomatis konvensional.
Meski demikian, ternyata di dalam CVT sudah dilengkapi sistem pemeriksaan kualitas oli dengan cara yang lebih canggih, yaitu melibatkan beberapa sensor di dalamnya.
Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Jamaludin mengatakan, pada transmisi CVT tidak ada dipstick karena untuk mengetahui kualitas olinya sudah lebih canggih.
“Selama ini patokan penggantian oli transmisi berpatokan pada jarak tempuh kendaraan, atau memeriksa lewat dipstick, namun pada CVT hal itu disempurnakan dengan perhitungan poin deterioration CVTF,” ucap Jamal kepada Kompas.com, Selasa (21/3/2023).
Jamal mengatakan, dengan sistem perhitungan tersebut diharapkan prediksi waktu penggantian oli transmisi lebih tepat, sehingga tidak lagi dibutuhkan dipstick pada transmisi CVT.
“Memang menjadi tidak bisa diperiksa secara visual, tapi dengan diprediksi oleh sistem yang terprogram berdasarkan inputan data dari berbagai sensor diharapkan perhitungannya menjadi lebih tepat,” ucap Jamal.
Jamal juga menjelaskan, deterioration sendiri merupakan bukan angka yang memiliki satuan pasti, melainkan penggabungan dari berbagai pertimbangan.
“Seperti sebutannya, poin deterioration adalah angka yang menunjukkan seberapa banyak poin menurunnya kualitas oli, sehingga dengan angka pasti ini tidak akan ada lagi salah tafsir dari hasil pemeriksaan lewat dipstick,” ucap Jamal.
Sementara untuk pemeriksaan oli lewat dipstick, yang jadi patokan adalah hal-hal teknis yang tidak semua orang paham.
Mulai dari warna, tekstur, bau, yang sifatnya menghasilkan perspektif berbeda pada masing-masing orang.
"Jadi untuk menghindari hal itu sekarang ada poin deterioration, karena itu wajar saja kalau CVT tidak dibekali dipstick,” ucap Jamal.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/22/194200715/alasan-transmisi-cvt-tidak-dibekali-dipstick-untuk-pengecekan-oli