JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor listrik kian diminati dan semakin sering dijumpai di jalanan. Selaras dengan bertambahnya minat masyarakat, jenama motor listrik semakin banyak melansir model listrik baru.
Bagi konsumen yang berminat memboyong motor listrik, satu komponen yang harus diperhatikan adalah tipe baterai yang digunakan.
Adyta, Pemilik Bengkel Spesialis Motor Listrik EV Centrum menjelaskan, bahwa baterai yang umum dijumpai pada motor listrik saat ini ada 2 jenis, yakni baterai Sealed Lead Acid (SLA), dan Baterai Lithium.
“Motor listrik yang pakai baterai SLA dan lithium perbedaannya kentara sekali. Baik itu dari segi performa, daya tahan, sampai harga,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (16/3/2023).
Bicara soal keunggulan, baterai lithium dinilai lebih baik dari baterai SLA. Alasannya karena performanya lebih baik, tegangannya lebih stabil, dan umur pemakaiannya lebih lama.
Baterai lithium dibagi menjadi 2 jenis, yakni Lithium Ion (Li-Ion) dan Lithium Polymer (Li-Po). Perbedaan antara keduanya adalah dari segi bentuk. Li-ion berbentung tabung, persis dengan baterai senter, sedangkan Li-po berbentuk pelat datar.
“Lithium memang lebih mahal dari SLA, tapi ada harga ada kualitas. Sepeda motor listrik menengah ke atas biasanya pakai baterai lithium,” ucap Adyta.
Keunggulan lain yang dimiliki baterai lithium adalah adanya komponen battery management system (BMS). Komponen ini hanya ada pada motor listrik yang menggunakan baterai lithium.
“BMS bisa mengatur arus tegangan di baterai motor listrik dan mencegah overcharge atau overdischarge. Jadinya, umur pemakaian baterai lebih panjang,” kata Adyta.
Beberapa jenama motor listrik yang menggunakan baterai lithium adalah Alva, Gestis, NIU, dan ION. Sebagai referensi, keempat motor listrik tersebut memiliki rentang harga di atas Rp 20 juta.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/17/091200815/kelebihan-baterai-lithium-dibanding-baterai-sla-di-motor-listrik