Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitos atau Fakta, Sopir Bus Pertama Bus AKAP Lebih Jago dari Kedua?

JAKARTA, KOMPAS.com – Menjadi sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) bukanlah hal yang bisa dianggap remeh.

Pekerjaan ini memiliki tanggung jawab yang tinggi karena harus mengantarkan banyak nyawa hingga sampai ke tujuan dengan selamat.

Dalam operasional layanan bus AKAP, biasanya ada dua sopir yang bertugas, bergantian mengendarai bus.

Mekanisme ini berkaitan dengan keselamatan berkendara lantaran bus AKAP punya rute yang panjang, sehingga sopir bisa harus bergantian agar tidak kelelahan. Biasanya, perjalanan bus AKAP memakan waktu lebih dari 12 jam.

Dari fenomena ini, lantas muncul isu kalau sopir bus pertama pada bus AKAP yang beroperasi punya kemahiran mengemudi dari sopir kedua.

Ali yang menjadi sopir bus pertama dalam bus AKAP dari PO Pahala Kencana mengatakan bahwa itu hanya mitos.

“Tidak benar itu, sopir bus pertama dan sopir bus kedua harus sama-sama mahir mengendarai bus agar perjalanan bisa selamat sampai tujuan. Jadi sama saja,” kata Ali kepada Kompas.com di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (16/3/2023).

Sopir bus untuk rute Jakarta–Surabaya itu menjelaskan, kedua sopir bus AKAP harus punya kemahiran yang baik sehingga bisa mengatasi berbagai medan jalan pada saat tengah bergantian. Dengan begitu, sopir yang satunya akan bisa menyerahkan tanggung jawab dengan tenang sambil beristirahat di kursi samping sopir.

Biasanya seseorang yang tidak terlalu mahir mengendarai bus tidak akan diterima sebagai sopir oleh PO.

Maka dari itu, baik sopir bus pertama atau kedua merupakan orang terpilih yang memiliki kemampuan berkendara dengan baik. Hal ini berkaitan erat dengan keselamatan selama perjalanan bus AKAP.

“Untuk durasi gantian antara sopir bus pertama dan kedua berbeda antara satu PO dan lainnya. Biasanya sekitar 5-6 jam normalnya,” kata Ali.

 

https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/16/082200615/mitos-atau-fakta-sopir-bus-pertama-bus-akap-lebih-jago-dari-kedua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke