James Chan, pendiri dan CEO ION Mobility, mengatakan, yakin harga tersebut masih masuk untuk pasar Indonesia. Chan mengatakan, harga tersebut sebanding dengan performa yang diberikan ION M1-S
"Kami memilih untuk menciptakan segmen target baru di antara kategori ICE 155cc dan 250cc tradisional, dengan menawarkan M1-S dalam ukuran sepeda motor 155cc, tetapi dengan performa 0-60 Kpj dari 250cc," kata Chan dalam wawancara khusus Kompas.com, belum lama ini.
Chan mengatakan, dengan harga Rp 49 juta dan Rp 56 juta sebetulnya ION M1-S berada di antara 36-45 persen lebih mahal daripada motor bensin 155 cc, dan 15-26 persen lebih murah daripada motor 250 cc.
"Sementara kami menawarkan sepeda motor listrik terbaik di kelasnya dengan fitur-fitur premium seperti layar 7-inci 1000-nits dan mode mundur yang bahkan tidak tersedia di motor 250 cc," ujar Chan.
"Bahkan, saya ingin menganggapnya sebagai menawarkan nilai lebih kepada pelanggan kami dengan harga yang masuk akal, untuk mempercepat perubahan atau transisi besar dari ICE (motor bensin) menuju listrik," ujar dia.
Seperti diberitakan, ION M1-S hadir dalam dua varian dengan perbedaan dalam jarak tempuh yang cukup dengan sekali pengisian daya, 120 km (72V48Ah) atau 150 km (72V60Ah) tergantung dengan paket baterai yang dipilih oleh pembeli.
Hal ini memungkinkan setidaknya 2 hingga 3 hari perjalanan harian pengendara motor di perkotaan, dari dan ke tempat kerja selama satu pekan atau bersama keluarga selama akhir pekan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/14/110200615/harga-ion-m1-s-tembus-rp-50-juta-ion-mobility-bilang-sesuai-kualitas