JAKARTA, KOMPAS.com - Pengisian ban menggunakan nitrogen dikenal lebih baik dari udara biasa. Karena keunggulannya itu, nitrogen menjadi pilihan utama untuk mengisi ban di bengkel servis.
Salah satu persoalan yang mungkin belum banyak diketahui orang adalah perihal efek dari mencampur udara biasa dengan nitrogen sebagai isian ban. Ternyata, hal itu tidak tidak dianjurkan.
“Pertama-tama kita harus tahu sifat dasar dari kedua unsur itu (nitrogen dan udara biasa). Nitrogen punya keunggulan karena dia lebih dingin dan massa jenisnya lebih rendah. Keunggulan itu enggak ada di udara biasa,” kata Dodiyanto, Senior Brand Executive dan Product Development PT Gajah Tunggal Tbk kepada Kompas.com, Selasa (7/3/2023).
Keunggulan lain dari nitrogen adalah kecocokannya dengan ban jenis tubeless yang kini sudah banyak digunakan oleh kendaraan baik mobil ataupun motor.
“Nitrogen itu kompatibel dengan ban tubeless karena tekanannya stabil, dan juga lebih aman terhadap material ban seperti karet, kawat, dan kompon,” ucap Putra Pratama, Head of PR Planet Ban.
Lantas apa akibatnya jika nitrogen dicampur dengan udara biasa? Menurut Putra, hal itu bisa memicu ketidakstabilan pada ban dan memunculkan risiko.
“Risiko yang paling ringan bisa berupa hilangnya efek dan keunggulan nitrogen karena bercampur udara biasa, selain itu tekanan ban jadi tidak stabil,” ujarnya.
Oleh karenanya, untuk meminimalisir risiko, pengendara disarankan untuk memilih salah satu isian saja dan tidak mencampur nitrogen dengan udara biasa saat melakukan pengisian ban.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/08/185100315/bolehkah-nitrogen-dicampur-udara-biasa-buat-isi-ban-