TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Banyak dijumpai mobil mengalami mogok setelah menerjang genangan air. Kejadian itu juga kerap menjadi penyebab terjadinya kemacetan bila hujan turun.
Sebagai pengendara, biasanya akan mengalami panik bila mobil tiba-tiba mogok setelah menerjang genangan air.
Berbagai upaya dilakukan oleh pengendara agar mobil dapat hidup kembali. Termasuk mencoba menstarter mobil beberapa kali setelah mobil mati secara tiba-tiba.
Padahal, salah satu prosedur yang benar mengatakan tidak boleh menstarter mobil mogok akibat menerjang banjir. Lantas, seperti apa penanganan yang benar?
Pemilik Sriyatin Car Agus Setiawan mengatakan menangani mobil mogok setelah menerjang banjir perlu teknik yang benar, jika asal maka kerusakan akan semakin parah.
“Yang terpenting pengemudi tidak perlu panik saat mobil mogok setelah menerjang banjir, hal yang paling penting diingat adalah dilarang menstarter mobil sebelum dilakukan pemeriksaan,” ucap Agus kepada Kompas.com, Sabtu (25/2/2023).
Dia mengatakan saat mobil mogok setelah melewati banjir, berpotensi mengalami air masuk ke ruang bakar.
“Tidak perlu usaha menghidupkan mesin, karena saat mobil mogok setelah menerjang banjir itu berpeluang sangat tinggi air masuk ke ruang bakar, sehingga tidak boleh dihidupkan langsung,” ucap Agus.
Dia mengatakan sebaiknya pengemudi segera menghubungi jasa layanan derek agar mobil segera dibawa ke bengkel.
“Jika mobil langsung distarter, tidak dikeluarkan air yang ada di ruang bakar terlebih dulu, maka risikonya mesin akan mengalami water hammer, itu akan semakin memperparah kerusakan mobil,” ucap Agus.
Jadi, menangani mobil mogok akibat menerjang banjir harus tepat, jika tidak ingin mobil makin rusak.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/25/150200215/jangan-panik-begini-cara-menangani-mobil-mogok-usai-menerjang-banjir