JAKARTA, KOMPAS.com - PT Solo Manufaktur Kreasi, pemegang merek Esemka, akhirnya buka suara soal kerja sama dengan pabrikan asal China untuk mobil listrik Bima EV yang resmi dipasarkan mulai Rp 530 juta.
Menurut Presiden Direktur Esemka Eddy Wirajaya, mobil listrik Bima EV yang dipasarkan dalam dua tipe, minivan dan cargo van, memang didatangkan dari China. Namun kolaborasinya bukan dari Changan.
"Bukan Changan, ini Shineray. Ini masih bentuk CBU dari Tiongkok, yang nantinya kami akan CKD," kata Eddy kepada media dalam gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) di JIExpo Kemayoran, Kamis (16/2/2023).
Hal ini menjawab dugaan sebelumnya soal kemiripan tampang Bima EV dengan X30L EV yang diproduksi SWM Motors, Group dari Shineray asal China.
Apalagi dari spesifikasi yang dihadirkan memang benar-benar serupa. Menggunakan baterai Ternany Lithium dengan kapasitas 49,1 kWh dan motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor berkode TM4018.
Sementara untuk dayanya, sebesar 75 kW dan torsi maksimal 165 Nm. Baterai tersebut diklaim mampu ditopang pengisian daya cepat DC selama 1 jam dan slow charge 8 jam.
Lebih lanjut Eddy menjelaskan, untuk status Bima EV saat ini masih berupa prototipe dan ke depannya akan diproduksi secara CKD di fasilitas pabrik Esemka yang berada di Boyolali, Jawa Tengah.
"Kalau penerimaannya bagus, kami akan usahakan untuk memproduksi CKD tahun ini juga. Untuk saat ini karena masih CBU kami menjual on the road Rp 540 juta untuk passanger yang 11 seat," kata Eddy.
Eddy menjelaskan, Esemka akan melakukan evaluasi terkait penerimaan Bima EV yang menjadi rival dari DFSK Gelora E selama gelaran IIMS 2023 berlangsung.
Selain Bima EV, Esemka juga ikut membawa Bima konvensional berkapasitas 1.300 cc yang sudah dilengkapi dengan electric power steering dan air conditioner (AC).
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/18/084200215/bima-ev-mirip-swm-lx30-ev-esemka-akui-kerja-sama-dengan-shineray