Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Nekat Kendarai Motor dengan Kondisi Ban Bocor

SEMARANG, KOMPAS.com - Saat berkendara menggunakan sepeda motor dan tiba-tiba mengalami ban bocor, tentu akan menurunkan semangat pengendara. Bahkan bisa menghambat perjalanan, karena harus melakukan tambal atau mengganti.

Tapi terkadang ketika mengalami masalah tersebut lokasinya tidak mendukung atau tempat tambal ban begitu jauh. Alhasi; banyak pengendara yang nekat mengendarai motor dalam kondisi ban kempis.

Padahal, kondisi semacam itu akan merusak komponen lain terutama ban. Lantas bagaimana agar tetap aman? 

Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho mengatakan, tekanan udara ban yang tidak sesuai, lama-lama membuat struktur karet kompon ban luar maupun dalam berubah bentuk. 

"Rusak dari luar dan dalam itu yang bisa lebih merugikan. Komponen ban terdiri dari material logam kawat dan 80 persen karet sintetis. Karet yang tertekan bisa membuat kerusakan permanen," ucap Aan. 

Karet ban mudah berubah menjadi keras atau bergelombang pada bagian tertentu. Ban yang bocor tidak mampu menyimpan tekanan udara. 

Gesekan dari permukaan jalan dan beban muatan mempercepat kerusakan. Belum yang terjadi pada ban tubeless, Aan menyebut, bagian pentil ban nantinya rawan mengalami bocor halus. 

"Tidak bisa, ban tidak ada udara tetap mendapatkan beban berat, rusaknya parah. Enggak bisa diperbaiki malah. Malah, dampaknya parah yang ban tubeless," ujarnya. 

Namun demikian, jenis-jenis kerusakan ban yang bocor dibedakan meliputi, bocor halus, tertancap benda-benda asing, atau struktur karet rusak dikarenakan faktor usia. 

Aan menjelaskan, permukaan ban yang tipis dan diatas usia pakainya alias kadaluarsa, berakibat kemampuannya membawa beban berkurang. 

"Tekanan udara jadi sering kempis sendirinya. Kadang, seminggu sekali perlu tambah tekanan. Kalau dibiarkan, bagian dop yang kalah. Karetnya kan tipis, bisa sobek. Alhasil, enggak bisa di pompa," tutur Aan. 

Untuk itu, demi keamanan dan kenyamanan berkendara, Aan menyarankan, sebaiknya pemilik motor sering memastikan kondisi fisik komponen roda. 

"Roda kan ada pelek, dan rem juga. Setidaknya dua kali seminggu. Kontrol tekanan udara 3 hari sekali, pastikan kondisi permukaan ban masih layak," harapnya. 

https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/10/143100115/jangan-nekat-kendarai-motor-dengan-kondisi-ban-bocor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke