JAKARTA, KOMPAS.com - Honda PCX merupakan salah satu skutik bongsor yang kerap dijadikan kanvas bagi para pecinta modifikasi. Variasi yang bisa dilakukan juga beragam, mulai dari yang harganya murah sampai mahal.
Salah satu modifikasi populer untuk PCX adalah variasi pada bagian CVT. Secara spesifik, variasi pada komponen roller dan pulley CVT.
Melalui modifikasi tersebut, akselerasi motor bisa meningkat dan terasa lebih bertenaga. Biaya yang dikeluarkan untuk modifikasi CVT juga terbilang relatif terjangkau, sekitar Rp 1 jutaan.
Selain biaya murah, modifikasi CVT juga terbilang cukup fleksibel. Artinya, konsumen bisa menentukan sebanyak apa perubahan yang akan dilakukan.
"Modifnya bisa paketan (merubah seluruh komponen CVT) atau satuan (merubah sebagian komponen CVT). Yang paling sering itu satuan, sebutannya modif plug and play," ucap Koh Jaya selaku pemilik bengkel variasi Jaya Motors kepada kompas.com, Minggu (29/1/2023).
Lebih lanjut, pria dengan nama lengkap Sumantri Tawijaya itu menjelaskan jika komponen yang paling diminati untuk modifikasi Satuan CVT di Honda PCX adalah roller dan pulley.
"Modif paling standar buat CVT itu ganti roller," ujarnya. "Selain roller, pulley juga bisa diganti. Harga masih terbilang murah," tambah koh Jaya.
Produk suku cadang roller dan pulley CVT untuk keperluan variasi Honda PCX juga banyak beredar di pasaran.
Harganya pun cukup beragam, mulai dari Rp 80 ribu sampai Rp 160 ribu untuk roller, dan Rp 600 ribu sampai Rp 1 juta untuk pulley.
Risiko Modifikasi CVT Honda PCX
Meskipun modifikasi roller dan pulley CVT cukup ringkas dan murah, ada beberapa kekurangan yang harus menjadi perhatian.
Kekurangan yang pertama adalah umur pemakaian. Variasi CVT umumnya menggunakan komponen versi aftermarket, alias non-resmi.
Komponen CVT PCX aftermarket memiliki daya tahan lebih rendah dibandingkan komponen orisinil dari AHASS.
"Daya tahannya beda. Komponen asli Honda tentunya jauh lebih awet dibandingkan komponen variasi, apalagi variasi yang jenisnya racing," ujar koh Jaya.
Menurutnya, perbedaan daya tahan antara komponen orisinil dan aftermarket cukup besar. "Daya tahan versi orisinil bisa 1 tahun bahkan lebih, kalau variasi paling cuma bertahan 4-6 bulan," terangnya.
Kekurangan lain adalah pengaruh modifikasi terhadap kenyamanan berkendara. Karena bisa jadi, pengguna justru tidak cocok dengan performa motor usai dimodif.
"Ada beberapa yang awalnya mau coba-coba modifikasi CVT, ternyata enggak cocok," ucap koh jaya. "Biasanya karena kaget dengan akselerasinya yang terlalu kencang," imbuhnya.
Jika merasa kurang cocok, pengguna bisa kembali ke bengkel variasi untuk mengembalikan CVT ke versi stock (versi bawaan).
"Pernah ada kejadian, pelajar minta modifikasi pulley PCX buat nambah akselerasi. Seminggu kemudian ayahnya datang ke bengkel dan minta supaya motor dikembalikan ke versi stock (standar)," cerita Koh Jaya.
"Ayahnya enggak suka, akselerasinya terlalu kencang," ujarnya sambil tertawa.
Biasanya, beberapa bengkel motor akan menyarankan pengguna untuk kembali ke bengkel seminggu setelah modifikasi.
Jika tidak ada kendala dan keluhan, berarti modifikasi sudah sesuai.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/31/092200715/risiko-modifikasi-cvt-honda-pcx-kenyamanan-menurun