“Bagi kami di Ducati, sangat menyenangkan melihat nomor 1 di motor baru," kata Tardozi mengutip Tuttomotoriweb.it, Senin (30/1/2023).
"Kami pantas mendapatkannya sebagai tim dan Pecco sebagai pebalap, dan saya pikir dia membuat keputusan yang tepat. Menurut saya, juara dunia harus balapan dengan nomor 1," kata Tardozi.
Meski demikian. manager asal Italia tersebut tetap memberikan tantangan buat Pecco agar tidak terlena dengan hasil musim lalu. Sebab secara statistik tak banyak pebalap yang bisa berhasil mempertahankan gelar juara di musim kedua.
Hanya sedikit pebalap yang bisa juara berturut-turut, seperti Mick Doohan, Valentino Rossi dan Marc Marquez.
Adapun yang lain seperti Kenny Rogers Jr, Casey Stoner, Nicky Hayden, Joan Mir, hingga Fabio Quartararo tidak bisa mempertahankan gelar di musim kedua.
"Bisakah kami memastikannya? Akan ada 42 balapan mengingat Sprint Races, dan 2023 terlihat seperti tahun yang sangat rumit. Namun, baik Pecco maupun Enea sangat kuat dan saya pikir mereka memiliki kemampuan untuk memenangkan gelar," kata dia.
Tardozzi mengatakan Pecco masih perlu menambal beberapa kelemahanya. Seperti musim lalu contohnya, dia jatuh lima kali saat perebutan gelar. Hal yang mesti dihindari musim depan jika dia ingin tetap berada di puncak klasemen.
“Saya pikir Pecco masih perlu menyempurnakan beberapa detail. Di beberapa ronde tahun 2022 dia sempurna, tetapi di ronde lain dia membuat kesalahan yang bisa membuatnya kehilangan gelar juara dunia," kata dia.
"Pada tahun 2023 dia harus meningkatkan dalam hal ini untuk memastikan dirinya di depan semua orang," ucap Tardozi.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/30/192200115/bos-ducati-sebut-juara-dunia-motogp-harus-pakai-nomor-1