JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswi diduga tewas akibat tertabrak mobil iring-iringan pejabat di Cianjur, Jawa Barat. Aturan tentang mobil prioritas yang dikawal polisi pun ada sehingga masyarakat sipil perlu memberikan jalan.
Tentu saja peristiwa tersebut sangat disayangkan karena tujuan pengawalan sebenarnya adalah untuk memberikan jaminan keselamatan untuk seseorang, tetapi justru menelan korban jiwa bagi pengguna jalan lainnya.
Maka dari itu, sebagai masyarakat sipil bagaimana sikap kita bila bertemu dengan iring-iringan kendaraan prioritas?
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, tewasnya mahasiswi di Cianjur tersebut sepatutnya menjadi pembelajaran untuk semua.
“Sebagai masyarakat umum yang sama-sama menggunakan jalan, kita perlu mengetahui bahwa di dalam iring-iringan tersebut sebenarnya sudah memiliki rangkaian safety driving, seharusnya seperti itu, sedangkan pengguna jalan lain belum tentu,” ucap Sony kepada Kompas.com, Jumat (27/1/2023).
Dia mengatakan, sejumlah rangkaian safety driving dari iring-iringan tersebut bisa berupa kesepakatan bersama dalam satu rombongan.
“Misalkan berapa kecepatan rata-rata kendaraan, berapa besar kapasitas mesin, ke mana tujuannya, dan lain-lain, hal itu biasanya ada briefingnya sebagai rangkaian safety driving,” ucap Sony.
Sementara itu, pengguna jalan lain yang tidak mengerti kesepakatan tersebut akan terlihat arogan bila sampai masuk ke rombongan tersebut.
“Mulai dari kecepatan yang tidak serasi, urut-urutannya, akibatnya itu akan membahayakan bagi diri sendiri dan pengguna jalan lain, tidak sedikit pengguna jalan malah mencoba masuk ke dalam iring-iringan tersebut, sangat disayangkan,” ucap Sony.
Dia mengatakan, bila masyarakat sipil menjumpai iring-iringan tersebut, sudah sepatutnya segera menepi untuk memberikan jalan.
“Tapi yang terjadi justru masyarakat ingin ikut bersama rombongan tersebut untuk mendapatkan pengawalan secara ilegal, selain tidak seharusnya ikut-ikutan, pengguna jalan seharusnya lebih peduli terhadap keselamatan berkendara,” ucap Sony.
Dia mengatakan, pengguna jalan sepatutnya tidak mengenakan headset sehingga segera menyadari bahwa ada rombongan kendaraan prioritas.
“Jangan pakai headset, selalu melihat spion bila mendengar sirene. Dengan demikian, kita bisa segera menepi untuk memberikan jalan kepada kendaraan prioritas, bukan malah terkejut dan panik,” ucap Sony.
Menurut Sony, itu akan menjadi pemicu terjadinya sebuah kecelakaan bila pengendara panik, khususnya ketika menjumpai iring-iringan kendaraan prioritas.
Jadi, perlu kewaspadaan untuk kita selaku pengguna jalan, terutama menjaga konsentrasi selama berkendara, termasuk memperhatikan hak pengguna jalan lain.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/27/153100015/sikap-pengendara-saat-bertemu-iring-iringan-mobil-prioritas-di-jalan