JAKARTA, KOMPAS.com - Isuzu Indonesia menunggu kesiapan ekosistem di dalam negeri sebelum meluncurkan truk Elf EV. Sebab, menurut Isuzu, pemakaian truk listrik sangat berbeda dengan mobil listrik.
Jika sesuai rencana, Elf EV akan meluncur di Jepang tahun ini. Namun, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) tidak bisa memastikan kapan akan membawa truk listrik ringan itu ke Indonesia.
Kepala Divisi Strategi Bisnis IAMI Attias Asril mengatakan, untuk saat ini segmen niaga listrik yang paling memungkinkan diterapkan di Indonesia bukan truk listrik, melainkan transportasi publik semisal bus listrik komuter.
Alasannya, kata Attias, transportasi publik khususnya bus dalam kota punya jarak tempuh yang tidak terlalu jauh. Kemudian, jarak tempuh per harinya sudah pasti, dan punya jam operasi yang teratur.
"Makanya, yang sekarang paling bisa dicoba itu transportasi publik. Karena sudah ketahuan dari misalkan Blok M-Kota. Kalau travel misal Jakarta-Bandung, kalau secara jarak masih bisa dapat, tapi pengisiannya di mana," kata Attias di Jakarta, Rabu (25/1/2023).
"Kembali tetap rasanya ialah (kendaraan yang punya) jalur pasti. Pasti itu bagaimana yaitu yang jarak tempuhnya ketahuan dan sudah tersedia di titik perjalanan itu staiun pengisian di mana," kata dia.
Attias kemudian mencontohkan bus transJakarta yang bisa jadi percontohan bus listrik.
"Iya itu lebih pasti karena dia punya pool. Karena tadi seandainya kita bicara soal (truk) logistik atau travel Jakarta-Bandung mereka jalan hampir 24 jam, tidak cuma pagi sampai malam ada yang jalan malam atau malah dini hari," kata dia.
"Jadi jarak dari Jakarta-Bandung juga tidak sama, ada yang titik berhentinya dari mana. Jadi arahnya lebih pada penggunaan baterai. Kalau transjakarta relatif jaraknya tidak terlalu jauh dekat-dekat," kata Attias.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/27/072200115/kans-bus-listrik-lebih-besar-daripada-truk-listrik-di-indonesia