JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil transmisi matik banyak diminati oleh masyarakat karena lebih mudah dalam dioperasikan. Hanya dengan menginjak pedal gas dan posisi tuas di D maka mobil sudah bisa melaju.
Namun, pada kondisi jalan tertentu tetap saja dibutuhkan cara pengoperasian yang benar guna menghindari kerusakan pada komponen transmisi.
Seperti ketika melewati tanjakan yang curam, posisi tuas matik terkadang tidak cukup bila hanya tetap di D, maka dari itu banyak yang menyarankan memindahkan ke posisi 1 atau L untuk mendapatkan rasio gigi rendah.
Kendati demikian, bila tanjakan yang dilalui tidak cukup curam, maka posisi tuas matik seharusnya tetap di D saja, dan bila dipindahkan ke L bisa merusak komponen di dalamnya pada kondisi tertentu. Lantas seperti apa penjelasannya?
Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan terkadang mobil matik tidak perlu memindahkan tuas matiknya ke posisi lain, dengan kata lain cukup di D saja.
“Sesuai dengan namanya, transmisi otomatis, maka perpindahan percepatan roda gigi bisa menyesuaikan secara otomatis menyesuaikan kondisi jalan, kecuali untuk mundur atau pas parkir,” ucap Bambang kepada kompas.com, Senin (23/1/2023).
Dia mengatakan seperti ketika mobil melibas tanjakan, itu sebenarnya masih bisa menggunakan posisi D dan cukup aman, karena mobil matik juga didesain bisa menyesuaikan perpindahan giginya sesuai kebutuhan.
“Justru bila posisi di L atau 1, itu akan menutup kemungkinan roda gigi tidak berpindah ke yang lebih tinggi secara otomatis, padahal mungkin saja tanjakan tersebut sudah terlalu ringan untuk menggunakan gigi rendah, sehingga sudah waktunya berpindah ke gigi yang lebih tinggi untuk menjaga efisiensi,” ucap Bambang.
Dia mengatakan kondisi tersebut biasanya terjadi ketika mobil matik melintas di tanjakan yang tidak terlalu miring dan lintasannya panjang seperti di jalan tol.
“Jadi tidak benar bila dikatakan setiap mobil matik melintasi tanjakan harus memindahkan tuas ke L atau 1, kembali lagi harus menyesuaikan dengan kebutuhan, apakah tanjakan tersebut curam atau tidak,” ucap Bambang.
Dia juga mengatakan posisi tuas L atau 1 pada mobil matik sebenarnya bisa diartikan sebagai gigi rendah, namun faktanya tidak semua tanjakan harus dilalui dengan gigi rendah.
Dia mengatakan mampu atau tidaknya mobil matik melibas tanjakan selain karena rasio roda gigi, juga dipengaruhi dengan gaya dorong bila ada.
“Berbeda antara mobil berhenti dan sudah dalam posisi melaju, saat mobil melaju cukup kencang itu bisa saja bukan gigi rendah yang digunakan oleh mobil matik saat melibas tanjakan,” ucap Bambang.
Jadi, penggunaan posisi tuas matik di D itu memiliki tujuan tertentu, khususnya untuk membuka peluang terjadinya perpindahan rasio ke yang lebih tinggi ketika tanjakan dirasa sudah cukup ringan dilalui.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/24/131200815/tujuan-tuas-transmisi-matik-tetap-di-d-saat-mobil-melewati-tanjakan