JAKARTA, KOMPAS.com – Layanan dari perusahaan otobus (PO) Rosalia Indah menjadi nama yang sudah tidak asing lagi bagi pengguna transportasi darat berupa bus antar kota dan provinsi (AKAP).
Siapa yang menyangka jika PO yang mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena memiliki armada bus AKAP double decker terbanyak dengan pelayanan pramugara pramugari di Indonesia pada 2021 tersebut, didirikan oleh mantan kondektur bus.
Bisnis PO yang berbasis di Palur Jawa Tengah itu di dirikan oleh pria bernama Yustinus Soeroso pada 32 tahun yang lalu, tepatnya 1991.
“Pendirinya itu kebetulan ayah saya sendiri yaitu Yustinus Soeroso. Beliau ini memulai semuanya dari nol. Jadi memang perjuangan beliau ini awalnya kondektur bus,” kata Adimas Rosdian, Direktur PT Rosalia Indah Transport kepada Kompas.com, Minggu (16/1/2023).
Pria yang akrab disapa Dimas tersebut mengatakan jika selepas menjadi kondektur pada PO bus terkenal di era tersebut, sang ayah merintis usaha layanan transportasi travel pada 1983.
Pada saat itu, layanan travel tersebut beroperasi hanya mengadalkan satu unit Mitsubishi Colt Diesel dengan pelat nomor AD 9866 A atau yang kini lebih terkenal dengan julukan "Bibit Kawit". Sebelum mendirikan PO Rosalia Indah, Bibit Kawit tersebut digunakan untuk melayani rute Solo – Blitar.
“Kemudian seiring berjalannya waktu, di 1991 beliau (Yustinus Soeroso ) mendirikan Perusahaan Rosalia Indah, dan setiap tahun selalu nambah bus baru hingga seperti saat ini kita masih eksis dan bisa melayani masyarakat dengan baik,” kata Dimas.
Begitu resmi menjadi PO Rosalia Indah, perusahaan memulai bisnis transportasi darat ini hanya denga 5 unit bus, dengan rute Yogyakarta – Surabaya, kemudian Yogyakarta – Blitar atau Malang.
“Waktu itu belum banyak armadanya, sekarang kurang lebih ada 300 bus. Dulu rutenya juga tidak banyak, rute rintisan awal itu waktu saya kecil hanya untuk Jawa Tengah ke Jawa Timur. Kemudian beliau mengembangkan ke Jakarta, seperti rute Blitar – Jakarta dan Solo- Jakarta,” kata Dimas.
Dimas sendiri bergabung di PO Rosalia pada 2012, tepatnya setelah lulus kuliah dari Australia lantaran diminta oleh sang ayah.
Begitu bergabung, Dimas mengatakan belajar banyak hal sehingga dirinya membuat beberapa inovasi seperti online tiket, produk layanan premium dengan pelayanan pramugara dan pramugari, bahkan membenahi manajemen.
“Tapi, bapak saya sampai sekarang masih aktif masih rutin juga ke kantor. Jadi sifatnya saya membantu beliau,” kata Dimas.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/16/072200415/berawal-dari-kondektur-sampai-jadi-pemilik-perusahaan-bus-akap