YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mobil bekas memang umumnya dijual dalam kondisi apa adanya. Mungkin ada lecet bodi karena pemakaian, lalu ada komponen mobil yang terlihat berusia. Hal itu sebenarnya wajar saja karena kondisi mobil bekas.
Namun, banyak pedagang mobil memanipulasi hal-hal tersebut agar bisa menjual mobil dengan harga yang lebih mahal. Selanjutnya, pedagang bisa mengatakan bahwa riwayat mobil tersebut mendapatkan perawatan yang baik dari pemilik sebelumnya.
Dengan demikian, dapat dibikin narasi kondisi mobil secara keseluruhan masih bagus karena pemilik mobil merawat mobil dengan baik. Padahal, bisa saja komponen tersebut memang sudah diganti sebelum diperiksa calon pembeli.
Lantas, apa saja komponen yang biasa dimainkan oleh pedagang mobil bekas untuk mendongkrak harga jual mobil?
Pemilik Aha Motor Hardi Wibowo, mengatakan biasanya dalam memilih mobil bekas pembeli akan memeriksa komponen pada mobil untuk mengetahui kondisinya secara langsung, namun hal itu tidak menjamin kondisi mobil secara utuh.
“Seperti filter udara, kampas rem, fan belt, minyak rem dan sejenisnya, itu bisa diganti dengan biaya murah, apalagi penggantiannya menggunakan part KW, tahunya calon pembeli kondisinya baru, padahal itu tidak menjamin apakah mobil tersebut dirawat dengan baik atau tidak oleh pemilik sebelumnya,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Rabu (11/1/2023).
Dia mengatakan sebenarnya tidak masalah bila penggantian part tersebut bertujuan untuk mengurangi biaya perbaikan setelah mobil dibeli, namun akan menjadi masalah bila dari penggantian tersebut dibangun narasi mobil tersebut terawat sejak barunya.
“Karena kualitas suatu mobil memang ditentukan dari perawatan yang dilakukan, apakah pemilik sebelumnya itu telaten atau cuek terhadap mobilnya, tentu berbeda mobil yang jarang servis dan sering servis, hal itu akan berpengaruh pada komponen dalam mesin,” ucap Hardi.
Dia mencontohkan oli mesin, itu kerap dimanipulasi oleh pedagang mobil bekas dengan melakukan penggantian oli mesin agar hasil pemeriksaan oli hasilnya bagus.
“Bila oli mesin baru diganti, itu umumnya kondisinya akan bening kekuningan, penggantian oli mesin sebelum mobil dijual tentu bagus, tapi jangan dinarasikan oli yang bening tandanya mobil tersebut dirawat dengan baik untuk mendongkrak harga jual,” ucap Hardi.
Dia mengatakan untuk mengantisipasi hal tersebut, calon pembeli harus lebih teliti lagi dalam memeriksa kondisi mesin.
“Umumnya calon pembeli akan memeriksa pada dipstick, tutup oli mesin, seperti apa kondisi olinya, namun itu sebenarnya hanya merupakan kondisi oli mesin pada saat itu, kita tidak tahu sebelumnya servis dilakukan secara teratur atau tidak,” ucap Hardi.
Dia mengatakan kondisi mesin yang sebenarnya akan terlihat bila tutup kepala silinder dibuka yang membuat camshaft terlihat.
“Mesin tersebut akan ketahuan teratur melakukan servis atau tidak dari warna komponen mesin dalam, bila warnanya itu hitam, kemungkinan pernah telat melakukan ganti oli, bila kecoklatan bisa jadi penggantian oli mesin teratur hanya saja mepet dengan waktunya, di atas setiap 5.000 Km,” ucap Hardi.
Dia juga mengatakan dengan membuka tutup kepala silinder maka tidak ada yang bisa disembunyikan oleh pedagang mobil bekas.
“Bila mobil tersebut memang terawat secara baik, maka warna komponen dalam mesin akan nampak bersih, paling tidak hanya kekuningan saja karena oli mesin yang menempel, itu baru bisa dijadikan tanda bahwa mesin tersebut terawat,” ucap Hardi.
Dia mengatakan dengan catatan mobil tersebut belum pernah melakukan overhaul.
“Untuk overhaul pernah dilakukan atau belum pada mobil tersebut bisa dilihat dari sealant yang ada di mesin, masih bawaan pabrik atau sudah hasil tangan mekanik, itu mudah untuk dibedakan,” ucap Hardi.
Jadi, waspada dengan narasi yang dibangun oleh penjual mobil bekas hanya karena beberapa part mobil dalam kondisi baru. Jangan sampai harga mobil bekas yang dibeli terlalu mahal dari yang seharusnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/11/131200315/trik-pedagang-mobil-bekas-untuk-menaikkan-harga-jual