KLATEN, KOMPAS.com - Aki atau baterai mobil ternyata ada beberapa jenis yang memiliki karakter berbeda satu sama lain. Umumnya, jenis aki yang diketahui oleh masyarakat ada aki basah dan kering.
Namun, anggapan tersebut sebenarnya hanya merujuk pada jenis aki dengan perawatan dan bebas perawatan. Karena untuk perawatan aki identik dengan perlunya menambah air aki secara berkala.
Sementara aki bebas perawatan memang memiliki desain tidak perlu menambahkan air aki secara berkala. Oleh karena itu aki bebas perawatan sering disebut aki kering.
Namun sebenarnya ada aki mobil yang benar-benar kering, dalam artian tidak menggunakan air aki melainkan baterai tersebut terbuat dari material padat.
Pemilik One Aki Ceper Wawan mengatakan, sebutan aki kering sebenarnya hanya anggapan masyarakat umum saja untuk aki bebas perawatan yang sebenarnya masih menggunakan air aki.
“Aki bebas perawatan kerap disebut aki kering karena pandangan awam aki tersebut tidak memerlukan air aki untuk ditambahkan secara berkala, namun sebenarnya aki bebas perawatan masih menggunakan air aki, sementara aki kering sebenarnya adalah aki jenis lain yang lebih mahal,” ucap Wawan kepada Kompas.com, Minggu (8/1/2023).
Dia mengatakan aki bebas perawatan atau yang sering disebut aki kering itu sebenarnya hanya menutup lubang aki agar tidak bisa ditambahkan air aki.
“Lubang aki bebas perawatan sengaja ditutup agar tidak terjadi penguapan, dengan demikian pemilik mobil tidak perlu lagi menambahkan air aki, seakan-akan aki tersebut jenis aki kering, padahal isinya sama saja air aki,” ucap Wawan.
Sementara aki kering sebenarnya aki jenis lain yang terbuat dari material padat atau lithium. Aki kering lebih berat daripada aki bebas perawatan, lebih awet dan lebih mahal.
“Yang lebih pas disebut aki kering itu jenis aki padat atau baterai lithium yang terbuat dari material padat, seperti baterai untuk sepeda motor listrik atau mobil listrik,” ucap Wawan.
Dia mengatakan jenis aki kering atau lithium ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, banyak digunakan untuk mobil-mobil offroad.
“Aki kering atau baterai lithium sudah ada sejak dulu sebelum sekarang ini dipopulerkan pada mobil listrik, hanya saja harga baterai lithium lebih mahal maka dari itu hanya digunakan untuk mobil-mobil yang memang membutuhkan, seperti mobil offroad,” ucap Wawan.
Dia mengatakan mobil offroad dengan medan yang ekstrem membutuhkan aki kering agar air aki tidak mengalami tumpah ketika sedang bermanuver.
“Aki kering atau baterai lithium banyak digunakan mobil-mobil offroad karena kebutuhan mobil offroad memang seperti itu, dilihat dari medannya yang ekstrem tidak mungkin mobil ini menggunakan aki basah, bisa tumpah,” ucap Wawan.
Dia juga mengatakan aki kering lebih cocok digunakan di medan yang lembab seperti hutan tropis. Sehingga aki kering lebih cocok dan lebih tahan lama.
Dia mengatakan aki kering atau baterai lithium jarang digunakan pada mobil-mobil biasa karena harganya lebih mahal.
“Harga aki kering atau baterai lithium bisa mencapai 2 sampai 3 kali lipat aki biasa dengan kapasitas yang sama, tergantung mereknya, maka dati itu jarang mobil-mobil pribadi menggunakannya,” ucap Wawan.
Jadi, aki kering yang sebenarnya adalah aki yang tidak menggunakan elektrolit atau air aki, melainkan menggunakan material padat. Aki kering lebih pas jika dikaitkan dengan baterai lithium, bukan aki bebas perawatan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/09/121200215/ini-beda-aki-kering-dan-aki-basah-yang-benar