JAKARTA, KOMPAS.com - Tren modifikasi kendaraan roda empat di Indonesia terus mengalami perubahan.
Jika sebelumnya konsep ekstrem untuk keperluan kontes banyak dipilih oleh pehobi otomotif, dua tahun belakangan ini tren modifikasi justru mengarah pada yang lebih simpel dan mengutamakan fungsionalitas.
Tren ini tentu tidak terlepas dari pandemi Covid-19 yang turut mengubah minat dan gaya hidup masyarakat Indonesia.
Lantas, bagaimana dengan tren modifikasi mobil di tahun depan?
Pentolan rumah modifikasi BTX Concept Reindy Riupassa mengatakan, 2022 bisa dibilang menjadi era pemanasan bagi para modifikator, terlebih melihat kondisi pandemi yang sudah mulai membaik.
“Modifikasi simpel jadi tren 2022 dengan penggunaan pelek-pelek yang outstanding dan warna cat solid kembali rame. Masuk 2023 bakal lebih serius lagi, dengan ramainya pelek-pelek custom, bakal banyak fitment-fitment extreme, seperti camber, wide body, dan radius fender,” ucap Reindy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/12/2022).
Selain itu, penggunaan cat-cat champagne atau silverstone diprediksi juga bakal ramai di tahun 2023.
Reindy melanjutkan, modifikasi Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik juga tampaknya akan menjadi tren di 2023.
Ini sejalan dengan akselerasi pemerintah dalam penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan. Tentunya, industri modifikasi, aksesori serta aftermarket akan turut menyesuaikan.
Hal senada juga diungkapkan oleh modifikator sekaligus Founder Karma Body Kit Kiki Anugraha, yang mengatakan bahwa tahun 2023 tren modifikasi mobil akan mengarah ke kendaraan listrik.
“Di 2023 pandangan saya akan banyak mobil electric yang di modifikasi secara dalam, EV akan menjadi hype. Untuk alirannya macam-macam, stance, alto, street racing juga masuk, tergantung jenis mobilnya,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/30/100200615/tren-modifikasi-mobil-2023-mulai-menggarap-kendaraan-elektrifikasi