Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Naik Motor Jangan Berhenti Mendadak Pakai Rem Depan

JAKARTA, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem berupa hujan dan angin besar akan melanda beberapa daerah di Indonesia. Bagi yang tetap harus keluar rumah dengan mengendarai motor, harus ekstra hati-hati.

Perlu diperhatikan, cara mengendarai motor saat jalanan basah dan kering ada perbedaan. Ketika basah, cengkeraman ban ke aspal jadi lebih kecil, rawan terjadi selip.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, saat kondisi jalanan basah, pengendara harus jaga jarak aman dengan kendaraan lain. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan jarak pengereman yang lebih baik.

Jika motor terlalu mepet dengan kendaraan di depannya, risiko rem mendadak sangat tinggi. Efek ketika menarik rem dengan keras di jalanan adalah ban selip, sehingga pengendara mudah terjatuh.

Kemudian, saat akan mengurangi kecepatan, Agus mengatakan baiknya jangan melakukan pengereman mendadak dengan rem depan saja, namun secara bersamaan antara rem depan dengan rem belakang, sehingga rem jadi lebih efektif.

"Penekanannya yang berbeda tergantung situasi jalannya. Jika jalan basah, licin, berpasir dan berbatu sebaiknya penggunaan rem depan jangan terlalu kuat atau dikurangi porsinya," ujar Agus kepada Kompas.com belum lama ini.

Perlu diketahui, ketika roda depan selip, pengendara jadi lebih mudah jatuh daripada roda belakang yang mengunci. Sedangkan kalau roda belakang selip, motor masih bisa dikendalikan atau diseimbangkan.

Agus menyarankan, ketika berkendara di jalanan yang basah jangan mengebut, cukup di 50 kpj. Hal ini dilakukan untuk menghindari rem mendadak, sehingga terhindar dari kecelakaan.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/30/091200615/saat-naik-motor-jangan-berhenti-mendadak-pakai-rem-depan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke