JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia, menebus pencapaian Ducati dengan merebut gelar Juara Dunia MotoGP setelah terakhir diberikan Casey Stoner pada 2007 atau 15 tahun yang lalu.
Namun, menurut pebalap Respol Honda Marc Marquez, juara baru MotoGP asal Italia tersebut belum tentu merupakan pebalap terbaik di lintasan.
Menurut Marquez, Bagnaia berhutang fakta bahwa dia memenangkan gelar terutama berkat Ducati Desmosedici, yang merupakan motor terbaik.
"Itu adalah kejuaraan yang bagus. Paruh pertama musim ditentukan oleh pembalap dan merek. Atau lebih tepatnya, itu adalah pembalap karena Quartararo membuat perbedaan. Di paruh kedua musim dia dimakan oleh motor terbaik di lapangan," kata Marquez mengutip Motorsport-Total.com, Jumat (16/12/2022).
Apalagi kata Marquez, Pecco Bagnaia sebetulnya sering membuat kesalahan. Terbukti Pecco merebut gelar musim ini padahal tidak finis lima kali.
"Tapi, dia (Pecco) juga membuat beberapa kesalahan," kata Marquez.
Untuk diketahui, saat ini Marquez merupakan pebalap paling berpengalaman di MotoGP. Tahun depan Marquez berusia 30 tahun dan merayakan 11 tahun balapan di kelas premier.
"Terjadi pergantian generasi. Ada pembalap muda yang datang dan Anda harus menemukan kembali diri Anda untuk tetap berada di puncak,” kata Marquez.
Musim depan, Marquez ingin kembali menjadi penantang gelar juara dunia setelah kehilangan gelar juara pada 2020, 2021, dan 2022 karena cedera lengan kanan. Musim depan Marquez bertekad memberikan segalanya.
"Di satu sisi Anda harus melakukannya dengan benar dan di sisi lain semua orang ingin menang. Hanya ada ruang untuk satu pembalap di podium teratas, jadi Anda mencoba segalanya untuk bisa menang," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/16/074200215/marquez-sebut-bagnaia-bisa-juara-dunia-karena-motor