JAKARTA, KOMPAS.com - Jauh sebelum ramai kampanye karbon netral, Toyota sudah lebih dulu bergerak mengembangkan teknologi elektrifikasi pada jajaran produknya yang saat ini bisa dinikmati masyarakat luas, termasuk di Indonesia.
Tepatnya, Toyota mulai merambah elektrifikasi dengan meluncurkan Prius sebagai mobil listrik hibrida produksi massal pertama di dunia pada 1997. Meski demikian, pengembangan baterai sudah dilakukan dari 1992 dengan mendirikan divisi khusus.
Dalam skala global, Toyota sudah menjadi market leader kendaraan elektrifikasi. Sejak meluncurnya Prius, sampai saat ini sudah lebih dari 40 model kendaraan elektrifikasi Toyota.
Populasinya juga cukup tinggi dengan mengantongi penjualan 21 juta unit, dan diklaim mengurangi produksi emisi CO2 sebesar 160 juta ton atau setara konsumsi 65 miliar liter bahan bakar.
Untuk pasar Indonesia, Toyota menjadi pabrikan otomotif pertama yang menghadirkan elektrifikasi melalui Prius Hybrid pada 2009.
Sampai saat ini, sudah ada 15 model yang dipasarkan dengan beragam pilihan elektrifikasi, dari Battery Electric Vehicle (BEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), dan Plug-In Hybrid Electrid Vehicle (PHEV).
Diversifikasi teknologi elektrifikasi yang disediakan Toyota di Indonesia, menjadi solusi bagi masyarakat untuk memilih model mana yang paling sesuai. Dengan demikian, konsumennya di Tanah Air berkesempatan berkontribusi mencapai netral karbon.
Kehadiran kedua model elektrifikasi terbarunya di Indonesia jelang akhir 2022, yakni All New bZ4X yang merupakan kendaraan listrik murni dan All New Kijang Innova Zenix Hybrid EV, juga menjadi terobosan Toyota mendorong populasi mobil ramah lingkungan sehingga ekosistemnya bisa terus berkembang.
Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto menjelaskan, sejak 2009 hingga November 2022, Toyota secara total telah memasarkan lebih dari 7.814 unit kendaraan elektrifikasi, dan juga telah berkontribusi menekan emisi karbon hampir 8.500 ton.
Dari jumlah tersebut, berdasarkan data total penjualan elektrifikasi Toyota di Indonesia, hybrid menjadi model yang paling mendominasi dengan komposisi hampir di atas 95 persen.
"Dari 15 model elektrifikasi yang telah TAM miliki bisa mengisi berbagai segmen. Masyarakat pun bisa memilih teknologi elektrifikasi yang sesuai dengan kebutuhan mobilitas dan lifestyle-nya sehari-hari sehingga secara langsung ikut berkontribusi menekan emisi karbon melalui penggunaan kendaraan ramah lingkungan," ucap Henry beberapa waktu lalu.
Tak hanya dari mobil elektrifikasi, langkah menekan polusi dan efisiensi bahan bakar juga dilakukan Toyota pada jajaran produk Internal Combustion Engine atau ICE berbasis turbo.
Selain itu, hadirnya Kijang Innova Zenix Hybrid EV juga menjadi bukti bila Toyota menjadi satu-satunya pabrikan yang melakukan transformasi teknologi, di mana mobil yang dikembangkan dan diproduksi secara lokal bisa mengadaptasi teknologi elektrifikasi.
Menariknya, Innova Zenix hadir menggunakan teknologi hybrid generasi kelima yang sama dengan All New Prius. Hal ini bertujuan untuk menghadirkan pengalaman berkendara yang nyaman dan hemat bahan bakar serta performa bekendara yang superior.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/15/113100315/perjalanan-toyota-kembangkan-hybrid-hingga-jadi-pionir