SEMARANG, KOMPAS.com - Suku cadang terpenting pada sistem pengereman mobil adalah kampas rem. Ketebalannya menentukan seberapa efisien akurasi pengereman.
Maka dari itu, perawatan rem dilakukan wajib setiap 20.000 kilometer (km) atau menyesuaikan jadwal servis berkala.
Bila kondisinya sudah tak layak pakai, ada kewajiban untuk mengganti baru dan penting untuk menggunakan komponen orisinil yang sesuai spesifikasi kendaraan.
Karena bila memilih kampas rem abal-abal atau KW, soal kualitas dan umur pakai tentu tak bisa jadi jaminan.
"Kualitas kampas rem original tentu terbukti. Ada harga ada kualitas. Kampas rem aman untuk disc brake, berbeda dengan model palus yang harganya murah. Lama-kelamaan piringan disc brake bisa habis karena materialnya keras," ucap Teguh Dwi Harianto Kepala Bengkel Honda Kusuma Siliwangi Semarang kepada Kompas.com, Sabtu (10/12/2022).
Harga sebanding kualitas, menurut Tegu sangat wajar karena masalah kampas rem erat kaitannya dengan faktor keselamatan.
Karena itu, jangan hanya karena mencari harga murah dan mengabaikan sisi kualitas, daya tahan, serta jaminan keselamatan.
"Kampas yang jelek mengganggu kerja rem. Begitu dipasang saja tidak presisi, biasanya juga sering menyebabkan bunyi berisik saat mengerem," katanyanya.
Sifat material kampas rem murah atau Kw, biasanya keras. Menurut Teguh, gesekan kampas rem dan disc brake dapat menyebabkan bekas goresan kasar yang penyebab piringan bergelombang.
"Buruk dan tidak nyaman, jika benar-benar cermat memperhatikan kondisi fisik disc brake yang menggunakan kampas rem palsu pasti di beberapa sisi bergelombang, kalah dahulu sebelum kampas habis," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto menjelaskan, penggunaan kampas rem tak sesuai standar pabrikan berpotensi memicu keausan yang lebih cepat.
"Sisi kanan dan kiri bisa habis tidak bersamaan. Pemasangan kampas rem tidak presisi, kampas rem KW terkikis beberapa sisi, itu sebuah proses wajar karena sistem rem original bisa sendirinya menyesuaikan bahan material suku cadang," kata Bambang.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/10/102200715/ini-bahaya-dan-kerugian-pakai-kampas-rem-mobil-palsu