JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director Yamaha Racing Lin Jarvis telah mengonfirmasi bahwa Yamaha sedang mencari tim satelit MotoGP baru untuk menggantikan tim RNF Racing yang pindah ke Aprilia.
Musim depan Yamaha akan jadi satu-satunya tim pabrikan yang tampil tanpa tim satelit. Yamaha hanya mengandalkan duet pebalap tim Monster Energy Yamaha yaitu Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.
"Ya, benar. Kami memiliki niat untuk kembali [dengan tim satelit sesegera mungkin,” kata Jarvis mengutip Crash.net, Kamis (12/8/2022).
Jarvis mengatakan Yamaha segera akan mencari pengganti tim satelit. Pabrikan asal Jepang itu harus punya tim pendamping sebab tanpa tim pendukung pertarungan di lintasan bakal lebih berat.
Sama seperti musim 2022, Ducati akan punya delapan motor musim depan. Hal itu sangat berpengaruh di lintasan, sebab Ducati bakal unggul dari riset dan pengembangan.
“Tahun depan pasti tidak akan menguntungkan hanya memiliki dua motor. Yang pasti mereka (Ducati) mengumpulkan banyak data," kata Jarvis.
"Mereka tidak hanya memiliki delapan motor, tetapi mereka memiliki lima atau enam pebalap yang sangat cepat. Mereka semua cepat, tapi mereka punya lima atau enam pemain yang benar-benar luar biasa," kata dia.
“Semua ketersediaan data itu, mereka dapat mencoba setiap ban (selama latihan), mereka dapat mempertimbangkan segalanya dan kemudian mengevaluasinya. Yang pasti itu keuntungan," kata Jarvis.
Meski demikian kata Jarvis jumlah delapan motor juga berisiko sebab bebannya terlalu besar. Jarvis menilai jumlah paling tepat ialah empat motor, dua motor tim pabrikan dan dua motor tim satelit.
“Kami tidak ingin punya delapan motor karena itu juga beban. Ini keuntungan, tapi juga beban untuk tetap mendukung delapan sepeda. Jadi evaluasi kami adalah bahwa empat benar-benar angka yang optimal dan sayang sekali tahun depan kami tidak memiliki empat," kata dia.
“Tapi semoga secepatnya di masa mendatang, kami akan kembali dengan tim satelit,” ungkap Jarvis.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/08/074200915/yamaha-sedang-mencari-tim-satelit-baru