Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Odometer Jangan Dijadikan Patokan Saat Beli Motor Bekas

JAKARTA, KOMPAS.com - Membeli sepeda motor bekas susah-susah mudah buat yang belum paham. Hal paling utama ialah memerhatikan kondisi mesin, kemudian cek bodi serta kelengkapan surat-surat.

Namun di lapangan faktanya sulit untuk mengecek kondisi mesin. Treiknya kemudian salah satu yang bisa dijadikan acuan yaitu dengan melihat odomoter.

Odomoter sering jadi patokan saat ingin membeli motor bekas, dengan alasan makin sedikit jarak tempuh maka makin baik karena motor jarang dipakai. Hal tersebut tidak salah tapi tidak mutlak benar.

Sebab patokan mesin sehat dan kondisi motor bagus bukan ditentukan odometer, sebab bisa saja penunjuk kilometer itu sudah diutak-atik.

Darwin Danubrata, dari diler motor bekas Songsi Motor di Jagakarsa, Jakarta Selatan, mengatakan, odometer bisa diakali sehingga konsumen berpikir bahwa itu motornya masih "segar."

"Sebab saat ini sudah bertebaran jasa untuk setel ulang speedometer, baik yang manual atau digital,” ujar Darwin kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Meski demikian kata Darwin jangan kemudian berburuk sangka. Sebab odometer memang penting, "motor capek" yang sering kerja keras atau kilometer banyak harganya bakal lebih murah ketimbang yang masih sedikit.

"Beli motor bekas sebaiknya lebih perhatikan mesin, karena bodi masih bisa dibeli. Spare part masih ada, apalagi kalau motor baru. Tapi kalau mesin susah nantinya," ujar Darwin.

Yosia Hermanto, pedagang motor bekas dari showroom Talenta Motor menyarankan, saat membeli motor bekas jangan hanya didengarkan saja mesinnya tapi langsung dicoba.

“Wajib tes jalan. Kalau kita ajak jalan dan ada bunyi yang di luar toleransi, dari mesin kasar suaranya pasti ketahuan. Tapi itu juga main feeling juga, seperti waktu digas terasa tidak," kata dia.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/01/102200615/odometer-jangan-dijadikan-patokan-saat-beli-motor-bekas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke