Penjelasan Perbedaan PHEV dan Hybrid

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil listrik menjadi tren pada akhir-akhir ini. Selain untuk mengurangi emisi gas buang, pemerintah juga sangat mendukung peralihan mobil bakar ke mobil listrik.

Hanya saja, proses transisi tersebut membutuhkan tahapan sehingga mobil hybrid menjadi salah satu solusinya. Hal ini dikarenakan mobil hybrid menggunakan mesin bakar yang dikombinasikan dengan motor listrik.

Selain mobil hybrid, ada juga PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) yang beredar di pasaran. Sama-sama mengandung kata hybrid, lantas apa perbedaannya?

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, PHEV dan mobil hybrid memiliki banyak persamaan, yang membedakan hanya ada pada baterainya.

“PHEV atau Plug-in Hybrid, itu artinya baterainya bisa diisi menggunakan wall charger selain diisi dengan kerja mesin bakar, kalau mobil hybrid atau HEV baterainya hanya bisa diisi daya listrik dengan kerja mesin bakar,” ucap Didi kepada Kompas.com, Minggu (27/11/2022).

Dia mengatakan secara sistem, cara kerja PHEV dan mobil hybrid memiliki kesamaan karena keduanya dibekali dengan mesin bakar dan motor listrik.

“HEV dan PHEV pada dasarnya sama, ada mesin bakar dan motor listrik yang dapat bekerja sendiri-sendiri atau bersamaan secara sistem tertutup,” ucap Didi.

Dia juga mengatakan kedua jenis mobil tersebut juga akan selalu membutuhkan bahan bakar minyak untuk menghidupkan mesin.

“Berhubung mobil hybrid bekerja secara tertutup, maka mobil ini akan diatur oleh sistem, tidak bisa diatur secara manual oleh pengendara untuk menggunakan motor listriknya saja misal, jadi mobil ini sama-sama membutuhkan BBM jika ingin dioperasikan,” ucap Didi.

Dia juga mengatakan dengan kapasitas baterai yang lebih besar, diharapkan konsumsi bahan bakar minyak pada PHEV bisa lebih irit.

Jadi, perbedaan PHEV dan hybrid terletak pada kapasitas baterai PHEV yang lebih besar dan baterai PHEV bisa diisi menggunakan wall charger sebagai tambahan.