SEMARANG,KOMPAS.com - Pengendara mobil wajib memahami fungsi masing-masing fitur kendaraan.
Alat yang biasanya jadi patokan adalah instrumen cluster. Terdapat speedometer, tachometer, dan odometer yang memiliki tugas berbeda.
Meskipun demikian, ketiga komponen tersebut saling berhubungan menunjukkan batas aman mengemudi.
Lantas seperti apa fungsinya?
Pada setiap tipe mobil biasanya memiliki dua model yakni speedometer analog dan digital.
Speedometer analog, mekanisme kerjanya mengandalkan roda bergigi.
Sistem analog dilengkapi kabel yang mentransmisikan data informasi kecepatan sebelum di tampilkan jarum speedometer.
Sementara itu, speedometer digital dirancang dengan kombinasi pulsa magnetik. Kelebihannya bisa menunjukkan data kecepatan berdasarkan angka terperinci dan lengkap.
Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana menjelaskan, regenerasi desain speedometer analog atau digital tidak merubah fungsi sama sekali.
"Perubahan desain dan model di buat mempermudah pengendara membaca data informasi kecepatan kendaraan. Sama-sama akurat, khusus digital angka yang terlihat lebih detail tiap tingkatan kecepatan," ucap Andika kepada Kompas.com, Rabu (19/10/2022).
Dengan begitu, data jarak tempuh terbaru akan termonitor dan ditampilkan dengan satuan Kilometer (km).
Riwayat kendaraan sejak baru hingga sekarang terekam, memudahkan kebutuhan data ketika mobil hendak di jual.
Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, idealnya jarak tempuh normal kendaraan setahun sekitar 15.000-20.000 Kilometer.
"Setahun jika penggunaan normal, mobil biasanya menempuh jarak maksimum 20.000 Kilometer. Komponen-komponen mekanikal mesin kinerjanya berkurang jika lebih dari itu," kata Bambang.
Selain itu, angka odometer jadi patokan masuk jadwal pergantian oli berkala.
Visual yang ditampilkan tachometer menunjukkan rotasi putaran mesin berdasarkan hitungan menit atau rotation per minute (rpm).
Batas aman putaran mesin maksimum diberikan warna merah atau red line.
Gaya mengemudi hemat bahan bakar atau eco driving juga berpatokan rpm mesin menentukan torsi yang tepat.
Foreman Suzuki Duta Cemerlang Motor Semarang Andik Sepdiantoro mengatakan, teknik mengemudi eco driving perhitungan rpm disesuaikan torsi maksimum.
Jarum rpm mesin adalah kelipatan 1.000 rpm, biasanya pada speedometer mobil mesin bensin tertulis angka 0-6.
"Mobil-mobil mesin bensin torsi maksimum bisa di raih pada 2.500 - 3.000 rpm. Kunci menjaga konsumsi BBM irit, kecepatan dijaga konstan menyesuaikan torsi," kata Andik.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/20/112200715/kenali-beda-odometer-tachometer-dan-speedometer-