JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak masuk MotoGP pada 2013, Marc Marquez terobsesi untuk memenangkan banyak balapan. Tapi, sejak cedera, dia mengaku lebih bersyukur atas hasil apapun yang didapatnya.
Cedera yang dialami oleh Marquez mengubah banyak hal. Pebalap Repsol Honda itu bahkan sempat absen hampir satu musim penuh pada 2020.
Marquez juga harus menjalani empat kali operasi karena terlalu memaksakan diri untuk kembali balapan. Kondisi tersebut membuatnya hampir putus asa dan ingin pensiun.
"Saya tahu apa yang saya raih sebelum cedera, tapi sekarang saya tidak peduli. Saya akan memikirkan itu nanti saat saya pensiun," ujar Marquez, dikutip dari Crash.net, Kamis (13/10/2022).
Marquez menambahkan, sekarang ini dirinya lebih bersyukur dengan hasil apapun yang diraihnya. Bahkan, dia mengatakan pada timnya, jika lolos Q2 maka akan dirayakan. Begitu pula jika dia bisa start dari baris kedua atau ketiga, atau finis lima besar.
"Anda tidak bisa berada di atas setiap tahunnya. Anda akan mengalami pasang surut, banyak pebalap legendaris di masa lalu yang mengalami cedera hebat, contohnya, saya bicara banyak dengan Mick Doohan," kata Marquez.
Doohan mengalami patah tulang pada kakinya dan kondisi tersebut sangat mengganggu karir balapnya. Pebalap Australia tersebut juga terpaksa pensiun karena cedera yang dialaminya.
"Sekarang, saya punya motivasi baru. Sekarang, saya tidak terobsesi untuk memenangkan gelar juara dunia. Tapi, bisa saja saya terobsesi lagi, mungkin saja di masa depan, dan kita akan mengetahuinya," ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/13/191100515/pasrah-marquez-tak-lagi-terobsesi-jadi-juara-dunia-motogp