YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kustomfest 2022 telah terlaksana dengan sukses di Jogja Expo Center dengan tema “We’ll be back”. Acara tersebut cukup membuat para peserta puas menuangkan kerinduan mereka pada dunia custom.
Acara tersebut meninggalkan kenangan yang sangat berarti, khususnya bagi pecinta modifikasi. Salah satu karya dari peserta yang kaya akan seni adalah mobil Morris Minor yang digarap oleh Daddys Jokes.
Mobil mungil ini mendapat sentuhan khusus pada bagian bodinya menggunakan cat yang kaya akan nilai seni.
Pemilik Daddys Jokes Ramadhan Arif Fatkhur, mengatakan butuh waktu sekitar 3 bulan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
“Jadi, mobil itu didatangkan dari Jakarta ke Jogja dengan kondisi bodi saja, mesin dan semua kaca sudah dilepas, jadi datang tinggal mengeksekusi pengecatan saja, setelah 3 bulan proses pengecatan dengan berbagai tahapan, baru dibalikkan lagi ke sana” ucap Arif kepada Kompas.com, Senin (3/10/2022).
Dia mengatakan proses pengecatan memang membutuhkan waktu cukup lama karena cara pengecatannya tidak seperti pada umumnya, ini justru setelah dicat perlu dirusak lagi segala.
“Awalnya perlu mengecek dulu cat yang digunakan dari pabrikan itu komposisinya apa saja, kan bisa diketahui bahan catnya dari tahun produksi mobil, cuma warna di mobil ini kan tidak cuma satu, tapi Benetton yaitu ada 5 warna; oren, biru, hijau, kuning dan merah, itu tinggal dikombinasikan saja,” ucap Arif.
Dia menjelaskan untuk pengaplikaisan cat sebenarnya sama saja, tidak ada yang spesial untuk tahapan pertama.
“Pertama ya dicat seperti biasa, tapi setelah pengecatan pertama itu selesai, sudah kering, itu cat dirusak, diamplas hingga ada goresan yang dalam juga, sehingga memang catnya menjadi kasar,” ucap Arif.
Selain itu, untuk menambah kesan rusty atau kusamnya dia memadukan cat dasarnya hingga tercipta warna turunannya untuk diterapkan pada sudut-sudut tertentu.
“Untuk menambah kesan rusty atau kusam, digunakan cat turunan dengan memadukan dua warna dasar, sehingga cat seperti ada efek jamurnya tipis-tipis, itu menambah nilai seninya saja sih, setelah itu baru ditimpa dengan efek karatnya,” ucap Arif.
Selain itu, ada proses lain yang jarang didengar di teknik pengecatan yaitu teknik pengasaman.
“Setelah itu ada teknik pengasaman, jadi catnya itu memang benar-benar dibuat rusak, sebelum dilapisi clear, cat tersebut itu kasar, bergelombang, jadi teksturnya itu sangat terasa,” ucap Arif.
Setelah itu, baru dilapisi clear berulang-ulang kali hingga permukaan cat menjadi rata sempurna.
“Untuk pengaplikasian clear, itu dilakukan berulang-ulang kali sampai ketemu kerataan permukaan cat, bahkan kalau diitung-itung untuk clear saja membutuhkan waktu 1 bulanan,” ucap Arif.
Belum selesai di situ, Arif mengatakan setelah mesin dan kelengkapan mobil dipasang dari Jakarta, Morris Minor ini kembali mendapatkan sentuhan akhir sebelum masuk ke Kustomfest 2022.
Walau tidak mendapatkan gelar juara, Arif tetap berbangga dengan karyanya tersebut. Dia juga mengatakan pihaknya sering menerima pesanan untuk pengecatan mobil, sehingga dia akan tetap berkarya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/03/181200415/morris-minor-dibalut-cat-artistik-di-kustomfest-2022