JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini ada dua nama skutik bongsor bergaya petualang di Indonesia yang dapat disandingkan, yaitu Honda ADV 160 dan Aprilia SR-GT 200.
Secara kelas ADV 160 dan SR-GT 200 memang berbeda, secara harga keduanya juga tidak masuk. Tapi jika dilihat dari segmen yang dimasuki yaitu skutik adventure maka keduanya dapat disandingkan.
ADV 160 meluncur pada Juni lalu adapun Aprilia SR-GT 200 resmi meluncur Juli lalu. Khusus buat Aprilia motor yang diperkenalkan di GP Mandalika Maret lalu ini jadi senjata Aprilia terjun di segmen skutik bongsor.
Sebelumnya Kompas.com sudah mengulas perbandingan desain dan fitur, maka kali ini akan mengulas rasa berkendara.
Untuk diketahui, ADV 160 membawa ubahan utama pada sektor performa, di mana mesin telah mengusung teknologi eSP+ yang identik dengan PCX 160.
Dapur pacu berkapasitas 157,9 cc SOHC 4 katup berpendingin cairan itu, diklaim sanggup memproduksi tenaga 15,8 tk pada 8.500 rpm dan torsi maksimum 14,7 Nm pada 6.500 rpm.
Bila dibandingkan dengan ADV 150 yang mengusung mesin SOHC berkapasitas 149,3 cc ada perbedaan performa.
Saat dijajal di jalan perkotaan, penyaluran tenaga ADV 160 cukup bertenaga. Melaju stop and go di tengah kemacetan terasa ringan tanpa beban. Putaran gas tak perlu dipuntir terlalu dalam, motor sudah dapat melaju cepat.
Saat dibawa ke rute luar kota, mesin ADV juga terasa mumpuni berkat teknologi 4 katup yang diusungnya. Napas mesin terasa cukup panjang di berbagai rute, membuat performanya bisa dibilang "nendang" di putaran atas.
Sementara handling, saat dibawa menikung di jalur berkelok tidak begitu istimewa, lantaran ban yang digunakan merupakan tipe dual purpose.
Sejauh ini performanya cukup baik di trek aspal. Kemudian performa suspensi ketika dipakai melaju di jalan rusak cukup nyaman. Terutama untuk bagian depan yang tergolong empuk.
Suspensi belakang terasa agak keras saat dipakai sendirian. Sementara ketika berboncengan ayunannya lebih lembut.
Jika Anda sering melewati jalanan perumahan yang dipenuhi polisi tidur, melaju dengan ADV 160 bakal lebih nyaman. Karena bantingan sokbreker yang empuk serta ground clearance motor yang cukup tinggi di antara skutik gambot 150 cc.
Adapun Aprilia SR-GT 200 merupakan model keenam Aprilia di Indonesia. Motor yang pertama kali meluncur global di EICMA 2021 tersebut melengkapi RS4 RF, RS4 RR, Shiver 900, RS 660 dan Tuono 660.
Saat pertama duduk di atas jok SR-GT 200, pengendara Kompas.com dengan tinggi 168 cm dan beerat 72 kg mesti jinjit. Jok dengan tinggi 799 mm tersebut cukup tinggi buat postur di bawah 170 cm.
Posisi setang nyaman karena cukup tinggi dan lebar. Posisi kaki juga tidak terlalu menekuk dan bisa selonjoran khas skutik bongsor. Namun pijakannya "agak" terlalu tinggi menurut Kompas.com.
Gas diputar dan motor melaju, tarikannya spontan. Tenaga yang tersaji dari bawah sampai atas mengalir lembut. Saat gas diputar lebih dalam respon tenaga sangat baik.
Suspensi depan belakang empuk, dan suspensi belakang bisa diatur. Saat melewati jalan berbatu suspensi belakang bekerja maksimal.
Soal handling motor dengan dimensi ini panjang 1.920 mm, lebar 795 mm, dan wheelbase 1.300 mm terasa cukup berat. Tapi sebanding dengan kestabilan dan tenaga yang ditawarkan.
Mesin berkapasitas 174,3cc, 4 langkah, SOHC, 4 katup injeksi berpendingin cairan, dengan transmisi CVT. Nama 200 merupakan pembulatan yang mana jamak dilakukan di dunia otomotif.
Rincian mesinnya memiliki bore x stroke 61,5 x 58,7 mm. Tenaga maksimal mampu menghasilkan 17,4 Tk di putaran mesin 8.500 rpm dan torsi 16,5 Nm pada 7.000 rpm.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/22/100200415/adu-rasa-berkendara-honda-adv-160-dan-aprilia-sr-gt-200