JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah sudah resmi menaikkan harga BBM subsidi, khususnya Pertalite dan Biosolar. Untuk Pertalite, harganya naik dari Rp 7.650 jadi Rp 10.000 dan solar naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800 per liter.
Tentu saja kenaikan harga bahan bakar bisa berpengaruh pada ongkos atau tarif angkutan umum. Misalnya di Jakarta, sudah ada estimasi kenaikan tarif angkutan umum dari 12,5 persen sampai 17,5 persen.
Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, kenaikan tersebut masih dalam bentuk estimasi, nantinya akan keluar jumlah besaran kenaikan tarif yang sudah pasti.
"Jadi kalau berkaitan di transportasi ini untuk Provinsi DKI Jakarta, kalau angkot ada keputusan gubernurnya nanti, akan kita bahas dengan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub). Kalau taksi berkaitan dengan Kemenhub, Dirjen Perhubungan Darat," ucapnya kepada Kompas.com, Senin (5/9/2022).
Shafruhan menjelaskan, estimasi kenaikan tarif angkutan ini baru meliputi berbagai moda. Mulai bajaj, mikrolet, bus kota, bus akap, bus pariwisata, angkutan barang dan khusus pelabuhan.
"Kecuali yang non reguler, yang sudah terintegrasi dengan Transjakarta dan Jalingko, tidak kita bahas," kata Shafruhan.
Mengenai berapa kenaikan tarif yang pasti, Shafruhan belum bisa bicara banyak, tapi pasti nanti akan diumumkan. Namun siap-siap, para pengemudi mikrolet atau angkot ada yang sudah menaikkan tarifnya Rp 500-Rp 1.000.
"Belum keluar (aturan) itu kan dia beban operasionalnya berat, nanti akan ditetapkan secara resmi. Mudah-mudahan minggu ini kita keluarkan," ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/09/05/134100515/harga-pertalite-dan-solar-naik-tarif-angkutan-umum-di-jakarta-juga-naik