JAKARTA, KOMPAS.com – Jembatan Mojo yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo, Solo, Jawa Tengah, akan ditutup total selama dua bulan mulai 20 September-30 November 2022.
Adapun penutupan Jembatan Mojo dilakukan terkait pengerjaan pemasangan pelat lantai jembatan.
Penutupan jembatan yang menghubungkan wilayah Pasar Kliwon, Solo dengan Mojolaban, Sukoharjo itu demi keselamatan dan keamanan pengguna jalan dan pekerja proyek perbaikan jembatan.
“Akhir kontrak kerjasama kontraktor pelaksana pada awal Desember. Nantinya, awal Desember, jembatan bisa kembali dibuka untuk pengguna jalan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Solo, Joko Supriyanto dikutip dari korlantas.polri.go.id, Minggu (28/8/2022).
Joko menjelaskan apabila separuh lajur jembatan dibuka hanya menyisakan sekitar 3,4 meter yang dilewati sepeda motor dari dua arah.
Kondisi ini rawan terjadi kecelakaan saat para pekerja hilir mudik mengerjakan pemasangan lantai panel ortotropik.
Selain itu, struktur pelat lantai jembatan yang lama dikhawatirkan tidak kuat menahan beban kendaraan bermotor setiap hari.
“Saat ini, kontraktor pelaksana tengah merampungkan pekerjaan merakit pelat ortotropik baja di Bekasi, Jawa Barat. Setelah rampung, langsung dipasang di jembatan pada akhir September,” kata Joko.
Sesuai hasil kajian Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan), pelat lantai jembatan sudah berumur dan harus diganti demi keselamatan para pengguna jalan.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dishub Kota Solo, Mudo Prayitno, mengatakan menunggu hasil koordinasi dengan DPUPR Solo selaku otoritas pelaksana perbaikan jembatan dan kontraktor pelaksana proyek.
Hal ini untuk memastikan apakah jembatan ditutup total atau hanya separuh lajur. Hal ini digunakan sebagai patokan untuk merancang manajemen rekayasa lalu lintas termasuk pengalihan arus kendaraan bermotor.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/29/094200115/lalu-lintas-di-jembatan-mojo-akan-tutup-dua-bulan