JAKARTA, KOMPAS.com - Honda Motor Co dikabarkan bakal memangkas rencana produksi hingga 40 persen di Jepang, awal September 2022.
Keputusan ini diambil lantaran adanya masalah pada rantai pasokan dan logistik yang terus berlanjut.
Dikutip dari Europe Autonews, Sabtu (27/8/2022), pabrikan otomotif asal Jepang ini menyebut keterlambatan dalam menerima suku cadang dan logistik akibat lock down ketat terkait Covid-19. Situasi ini yang menjadi penyebab pemangkasan produksi hingga berdampak pada beberapa pabrik di seluruh Jepang.
Sebut saja di pabrik perakitan di prefektur Saitama, utara Tokyo, Honda berencana akan memangkas produksi sekitar 40 persen pada awal bulan depan. Sementara dua jalur di pabrik Suzuka di Jepang Barat akan mengurangi rencana produksi sekitar 30 persen pada awal September.
Alhasil, ini akan mempengaruhi produksi berbagai kendaraan seperti Honda Vezel, minivan Steowgn, dan Honda Civic.
“Pabrik Saitama dan pabrik Suzuka akan memangkas produksi masing-masing sekitar 10 persen dan 30 persen, untuk sisa bulan ini,” kata pembuat mobil dikutip dari Europe Autonews.
Di sisi lain, pesaing Honda, yakni Toyota Motor Corp tetap tetap optimistis pada rencana produksinya, yakni mempertahankan rekor 9,7 juta target produksi kendaraan global.
Toyota juga memperkirakan jumlah produksi akan terus meningkat, seperti contoh pada bulan ini berhasil memproduksi sekitar 850.000 kendaraan secara global. Kemudian pada bulan berikutnya akan terus berusaha meningkatkan produksi, tergantung pada pasokan suku cadang dan personel.
Imbas di Indonesia
Sebelumnya pihak Honda Prospect Motor juga mengatakan, bahwa krisis pasokan cip semikonduktor juga berimbas untuk pasar Indonesia.
Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM menyebutkan bahwa krisis tersebut menyebabkan terganggunya pasokan mobil untuk konsumen di Tanah Air.
Sebut saja diantaranya Honda Brio, Honda HR-V dan Honda Civic, yang memiliki masa tunggu yang cukup lama bagi para konsumen.
Billy pun memastikan bahwa pihaknya akan terus memantau dan memonitor perkembangan (pasokan) untuk bulan-bulan berikutnya.
“Intinya, komponen cip semikonduktor masih belum stabil dan kami akan terus memonitor perkembangannya,” ucap Billy belum lama ini.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/28/082200115/masalah-rantai-pasok-honda-pangkas-produksi-40-persen-di-jepang