KLATEN, KOMPAS.com - Indikator BBM merupakan fitur pelengkap untuk mengetahui perkiraan jumlah bahan bakar yang ada di dalam tangki mobil.
Fitur ini cukup penting, sehingga bisa membuat pengendara terhindar dari kemungkinan mobil mogok karena kehabisan bahan bakar.
Indikator ini pun cukup mudah dipahami, jika jarum menunjukkan E maka bahan bakar hampir habis dan jika jarum menunjukkan huruf F maka masih penuh.
Begitu juga bila jarum menunjukkan pada skala tersebut baik setengah, seperempat atau tigaperempat.
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim, mengatakan bila indikator bahan bakar bermasalah maka penanganannya cukup mudah karena komponen utamanya sederhana.
“Jika indikator bahan bakar rusak atau mati, maka sumbernya cukup area pelampung bahan bakar di tangki, kabelnya, dan speedometer-nya,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Senin (22/8/2022).
Dia mengatakan sebelum membongkar pelampung, sebaiknya diperiksa dulu apakah listriknya sampai ke perangkat pelampungnya atau tidak.
“Jika arus listrik sampai, maka pembongkaran perlu dilakukan untuk memastikan perangkat pelampungnya, jika arus listriknya tidak ada, perlu dicari apa penyebab listrik tidak mengalir, apakah kabel putus dan lain sebagainya,” ucap Ibrohim.
Lebih lanjut Ibrohim mengatakan, pelampung pada mobil-mobil modern menggunakan tahanan variable, jika rusak maka harus diganti.
“Sementara dibersihkan tahanannya dulu sambil dipastikan tidak ada benda yang membuat pelampung nyangkut, setelah itu diukur tahanannya apakah masih masuk spek atau tidak,” ucap Ibrohim.
Dia mengatakan untuk mobil-mobil lawas tahun 1990-an ke atas, pelampungnya masih mengguanakan lilitan, begitu juga dengan indikator di speedometer-nya.
“Jika lilitan masih bisa diperbaiki, berbeda dengan variable resistor yang kalau rusak minta ganti yang baru,” ucap Ibrohim.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/23/153100215/penyebab-indikator-bahan-bakar-mobil-tak-berfungsi