Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mobil Listrik Tak Punya Target Jualan

TANGERANG, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengaku sampai tahun ini belum memberikan target untuk penjualan mobil listrik di dalam negeri.

Hal tersebut, sepenuhnya diserahkan ke produsen atau agen pemegang merek (APM) di Indonesa masing-masing untuk menyosialisasikan dan memasarkan kendaraan ramah lingkungan terbaiknya.

Padahal, pemerintah telah menargetkan penjualan mobil berteknolgi tekait yaitu mencapai 400.000 unit hingga 2025 atau tiga tahun mendatang, sebagaimana termaktub dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020.

"Target sih kita belum ditentukan, biarkan saja dulu. Kita serahkan kepada mereka (APM), mau launching yang mana, mau buka harga berapa terserah dari mereka. Kuncinya pada APM," kata Jongkie D Sugiarto, Ketua I Gaikindo saat ditemui di ICE BSD City, Kamis (18/8/2022).

"Saya tidak bisa bilang pasti tercapai atau tidak, tapi kita dorong ke arah sana sebagai Gaikindo. Sekarang sudah terbukti kan di setiap stand GIIAS 2022 ada kendaraan listriknya," lanjut dia.

Seiring dengan hal terkait, ia percaya bahwa daya beli masyarakat terhadap mobil listrik akan tumbuh sendirinya alias alami.

Apalagi belakangan ini isu kenaikan dan mahalnya bahan bakar minyak (BBM) sangat kuat, yang pada akhirnya dapat mendorong peralihan ke elektrifikasi.

"Kita menuju ke sana kan, lihat saja angka penjualan dari tahun ke tahun naik. Jadi kalau kita bicara elektrifikasi itu kan tidak hanya battery electric vehicle (BEV) tapi juga hybrid, plug in hybrid," ucapnya.

Sebelumnya, Analis Kebijakan Madya Badan Kebijakan Fiskal dari Kementerian Keuangan Miftahudin memastikan bahwa pihaknya tengah mendorong target atas penjualan kendaraan listrik di dalam negeri sesuai Permenperin 27/2020.

Beleid itu merupakan dukungan Kemenperin terhadap pengembangan KBL-BB, juga sebagai aturan turunan atas Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan KBL-BB untuk transportasi jalan.

"Jadi tahun 2025, kita berharap ada 400.000 unit penjualan mobil listrik, atau 20 persen total penjualan mobil. Tahun ini, penjualan mobil secara keseluruhan di domestik sekitar 1 juta unit sampai 1,2 juta unit,” ujar dia.

Kemudian pada 2030, pemerintah menargetkan 600.000 unit penjualan mobil listrik, atau 20 persen dari total penjualan mobil. Kemudian 1 juta unit penjualan mobil listrik pada 2035, dengan pangsa pasar 25 persen dari keseluruhan.

Adapun berdasakan data Gaikindo, penjualan kendaraan elektifikasi pada 2021 baru mencapai 3.147 unit. Memang, angka ini naik 120 persen dibanding tahun sebelumnya tetapi kontribusi terhadap total penjualan mobil masih 0,3 persen.

Torehan ini banyak disumbang oleh mobil hibrida alias hybrid electric vehicle (HEV) yang mencapai penjualan sebanyak 2.427 unit atau naik 119 persen dari periode Januari-Desember 2020.

Sementara kontributor terbesar kedua datang dari kendaraan listrik murni atau battery electric vehicle (BEV) sebesar 21,7 persen alias 685 unit. Ini juga naik 115 persen secara tahunan, yaitu dari 318 unit saja.

Terakhir, yaitu kendaraan listrik berjenis Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) yang hanya diisi satu model Mitsubishi Outlander Sport PHEV dengan torehan 35 unit.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/18/160100515/mobil-listrik-tak-punya-target-jualan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke