TANGERANG, KOMPAS.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memberikan kejutan dengan menghadirkan konsep Ayla EV dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022.
Mobil murah ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC) ini pun langsung mencuri perhatian penggunjung.
Apalagi dihadirkan dengan tampilan visual yang jauh lebih futuristik dari model konvensional yang ada di pasaran.
Lantas, bagaimana peluang dan status Ayla listrik ke depannya ?
Apakah benar-benar menjadi sebuah mobil listrik baru, atau sekadar konversi dari model internal combustion engine (ICE) yang saat ini ke Battery Electric Vehicel (BEV).
Menjawab hal ini, Soni Satriya, Design Engineering Division Head Research & Development (R&D) Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan, arahnya sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan dan riset.
"Terus terang kalau bicara ke nilai komersil dan lain sebagainya, karena ini masih prototipe jadi kami masih fokus pada riset yang ada di sini," ucap Soni saat berbincang dengan Kompas.com, di GIIAS, Jumat (13/8/2022).
"Kalau ditanya sebenarnya ke sana atau ke sini (BEV atau konversi), tetap kita harus wait and see," katanya.
Selain masih dalam tahap riset dan lain sebagainya, Soni menjelaskan, untuk saat ini aturan resmi terkait konversi mobil listrik di Indonesia sendiri belum ada.
Tak hanya itu, bicara konversi mobil konvensional menjadi listrik, juga ada beberapa permasalahan yang cukup krusial.
Salah satunya, sebagai Original Equipment Manufacturer (OEM), menurut Soni, tak ada kewenangan untuk melakukan konversi mobil listrik.
"Karena namanya elektrik ini semuanya itu sangat concern dengan sisi safety ya, kalau konversi itu nanti bagaimana soal garansi dan lainnya, " ucap Soni.
Sementara itu, Anjar Rosjadi, Research & Development (R&D) Product Planning Division Head ADM menjelaskan, bila sudah masuk ke sisi OEM sebenarnya konteksnya bukan ke ranah konversi.
"Kalau OEM bukan konversi, memang utilitas current platform berupa modifikasi atau pengembangan current platform ke arah electric vehicle platform. Bisa dibilang lebih murah dibanding membuat platform baru," ujar Anjar.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/14/093100815/bicara-status-daihatsu-ayla-ev-yang-curi-perhatian-di-giias-2022