KLATEN, KOMPAS.com - Memiliki mobil tua bangka alias motuba, julukan mobil lansiran tahun lawas, tidak bisa lepas dari komunitas, apalagi untuk pemula. Sekelompok orang yang punya minat atau kecintaan yang sama pada mobil tertentu akan menimbulkan berbagai ilmu dan rekomendasi yang efektif dan solutif.
Komunitas bukan sekadar untuk gaya-gayaan saja, tapi di dalam sana terdapat rasa kesamaan, sehingga akan timbul ikatan yang bisa mempersatukan pemilik motuba.
Pemilik Garasi Mobkas Agus Dwi Giyanto mengatakan, komunitas pemilik motuba bisa sangat bermanfaat untuk menunjang perawatan motuba.
“Dengan bersosial di dalam komunitas, maka sebagai pemula akan mendapatkan tips dan trik merawat motuba secara mandiri, bisa juga mendapatkan rekomendasi tempat-tempat (bengkel) yang menyediakan layanan berkualitas dengan harga terjangkau,” ucap Agus kepada Kompas.com Jumat (12/8/2022).
Dia mengatakan kebanyakan orang beranggapan merawat mobil tua itu mahal karena mendatangi tempat-tempat yang tidak semestinya. Misal mau memperbaiki body kendaraan, biaya di pasaran akan jauh berbeda dengan tempat-tempat langganan motuba.
“Bahkan, untuk mobil-mobil modern biasanya dilakukan penggantian satu set, maka di dunia motuba hal itu tidak berlaku, jika masih bisa diperbaiki maka diperbaiki,” ucap Agus.
Dia juga mengatakan tidak semua bengkel mau menerima perbaikan motuba, karena perawatannya cenderung memakan waktu dan harganya tidak seberapa.
“Bakal lebih seru jika pemilik motuba memperbaiki sendiri dengan bertanya caranya di komunitas, itu sangat menyenangkan dan akan menghemat biaya perbaikan,” ucap Agus.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/13/084200115/pentingnya-gabung-komunitas-untuk-pemilik-motuba-pemula