JAKARTA, KOMPAS.com - Chery memutuskan akan membawa tiga segmen untuk bisa berbisnis di pasar otomotif Indonesia. Model tersebut, yaitu sport utility vehicle (SUV), crossover, dan kendaraan listrik (PHEV dan BEV).
Menurut pemapran prinsipal melalui Executive Vice President Chery International Zhang Shengsan, kendaraan jenis tersebut akan diluncurkan di Indonesia selama periode 2022-2025. Setelahnya, ada produk global baru yang masih rahasia.
Lantas, mengapa perusahaan otomotif asal China ini tidak masuk juga ke kelas multi purpose vehicle (MPV)? Sebab besaran pasarnya sangat menggoda, yakni sekitar 16-19 persen dari total penjualan mobil tahunan di Indonesia.
"Memang segmen MPV sangat populer di Indonesia tapi saya juga percaya bila SUV bakal lebih populer. Alasan utama jenis MPV dicari karena masayarakat di Indonesia memiliki keluarga besar jadi butuh bangku banyak," katanya kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (3/8/2022).
"Sementara SUV kami, telah memiliki keandalan tersebut di samping teknologi yang lebih advance, lebih nyaman, dan desain serta mesin yang powerfull. Jadi ini merupakan suatu kombinasi yang sempurna," lanjut Zhang.
Produk SUV yang dimaksudnya, ialah Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro. Sedangkan jenis kendaraan crossover yang hendak dibawa Chery ke Indonesia ialah Omoda 5, baik versi mesin konvesional maupun listrik murni.
"Setelah kami kenalkan pertama kali (Tiggo Series) di IIMS 2022, feedback dari masyarakat sangat baik. Sehingga kami ingin sekali segera meluncurkan Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro dalam waktu dekat," kata dia.
Dalam kesempatan sama, dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk itu, Chery Indonesia memutuskan bakal langsung merakit lokalnya di pabrik rekanan yang bertempat di Bekasi, Jawa Barat.
Direncanakan pula bahwa distribusi perdana untuk model Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro dilaksanakan pada September-Oktober 2022.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/05/081200715/alasan-chery-tidak-ikut-bermain-di-segmen-mpv