JAKARTA, KOMPAS.com - Silinder roda merupakan komponen utama dalam menggerakkan kampas rem tromol. Sehingga, ketika perangkat ini bermasalah, maka pengereman mobil menjadi kurang maksimal.
Terlebih lagi mobil modern sudah dilengkapi dengan teknologi keamanan yang canggih dan lengkap, khususnya pada sistem chassis control.
Seperti yang diketahui, dalam bekerja sistem tersebut membutuhkan komponen rem yang prima. Jika tidak, maka teknologi yang canggih seperti ABS hingga stability control itu hanya tinggal nama.
Maka dari itu, komponen rem harus selalu diperhatikan, termasuk salah satunya memastikan rem belakang yang biasanya masih menggunakan rem tipe tromol. Rem tipe ini masih menggunakan silinder roda yang rawan bocor, sehingga diperlukan perhatian khusus.
Pemilik Sriyatin Car Spesialis Nissan & Datsun Agus Setiawan, mengatakan silinder roda akan bocor pada masanya, karena komponen ini terbuat dari karet yang rawan mengeras bila terkena panas dalam kurun waktu yang lama.
“Tidak bisa dihindari lagi kalau soal silinder roda, komponen ini kan terdiri dari karet sebagai penahan minyak rem, itu rawan mengeras bila lama-lama terkena panas dari daya pengereman,” ucap Agus kepada Kompas.com, Minggu (31/7/2022).
Dia mengatakan bila komponen ini tidak diperhatikan maka kemampuan rem menjadi kurang maksimal. Terlebih lagi untuk menunjang teknologi modern pada kendaraan yang bersangkutan. Sehingga, saat melakukan servis rutin perlu memeriksa rem bagian belakang juga.
“Bisa diganti karet-karetnya saja, cuma ya berisiko, apalagi kalau rumah silindernya sudah tergores maka karet baru pun tidak akan presisi sehingga tetap menyebabkan minyak rem bocor, maka saya lebih sering menyarankan ganti satu set silinder roda,” ucap Agus.
Dia juga mengatakan diperlukan kehati-hatian dalam memilih silinder roda, jika memang memungkinkan lebih baik memilih yang original biar lebih awet dan lebih minim risiko.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/01/064200915/waspada-silinder-roda-rem-belakang-pada-mobil-rawan-bocor