JAKARTA, KOMPAS.com - Operasi di lengan yang sama membuat gaya membalap Marc Marquez jadi berubah. Marc mengatakan sebelum operasi keempat dia mesti pakai kaki untuk mengendalikan motor.
Selain itu kesulitan lainnya ialah dia mesti jaga-jaga supaya tidak jauh parah dan mencederai kepalanya. Takut sewaktu-waktu masalah penglihatan kabur atau diplopia kembali menyerang.
“Saya harus menggunakan kaki saya lebih banyak untuk mengendalikan motor, untuk menghindari cedera kepala baru dan kemungkinan masalah penglihatan,” kara Marc mengutip Tuttomotoriweb.it, Jumat (1/7/2022).
Tapi dia tidak takut mengambil risiko, keinginannya untuk kembali berada di puncak podium dan mengejar gelar juara dunia kesembilan terlalu besar.
“Jika saya masih di sini, itu karena saya menerima risiko ini,” kata Marquez.
“Jika suatu hari saya tidak lagi menerima risiko, saya akan mengakhiri karir saya. Tapi saat ini saya pikir apa yang saya alami layak untuk dilalui,” ujarnya.
Marc sadar bahwa semuanya berisiko. Bahkan melakukan operasi keempat pada 2 Juni lalu juga punya kadar risikonya sendiri. Tapi hal itu mesti dilakukan supaya dia bisa kembali ke performa terbaiknya.
"Tentu, saya mengambil banyak risiko, tetapi begitulah cara saya memenangkan delapan gelar dunia," kata dia.
Sampai musim 2019, Marc selalu tampil mendorong motor sampai melampaui batas. Di sesi latihan bebas dia sering jatuh untuk mengetes sejauh mana dia bisa menekan.
Setelah kecelakaan di Jerez pada 2020, cara pandangnya mulai berubah tetapi motivasinya tetap sama.
"Ini sedikit berbeda sekarang. Tantangan sebenarnya adalah menemukan cara untuk melaju cepat dan melakukannya dengan baik," kata dia.
"Menemukan solusi untuk bertarung lagi demi podium, kemenangan, dan mencoba memenangkan Kejuaraan Dunia lainnya. Karena saya merasa, dalam hati saya, bahwa tujuan ini adalah mungkin," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/01/094200715/alasan-marc-marquez-belum-mau-pensiun