JAKARTA, KOMPAS.com - Mesin diesel dengan sistem bahan bakar common rail memang terkenal lebih sempurna dalam memproses bahan bakar. Namun hal tersebut harus diimbangi penggunaan bahan bakar yang berkualitas agar komponennya awet.
Penggunaan bahan bakar Solar subsidi secara berkepanjanan dapat membuat filter cepat kotor, efeknya membuat penggantian lebih sering dilakukan. Jika tidak, dampaknya bisa sampai ke dalam sistem common rail.
Tak semua bengkel bisa menangani permasalahan common rail, lebih parahnya biaya perbaikannya juga lebih mahal dibanding mesin bensin.
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, penggunaan Solar subsidi untuk mobil diesel yang menggunakan teknologi common rail bisa merusak beberapa komponen bila tak mendapatkan perawatan yang baik.
"Filter solar yang pertama cepat kotor dan perlu sering diganti jika tidak, kotoran akan masuk ke sistem bahan bakar, itu serin kejadian di lapangan SCV macet dan mengakibatkan mode aman pada sistem common rail, sehingga kinerjanya dibatasi secara sistem," ucap Ibrohim, kepada Kompas.com, Rabu (29/6/22).
"Yang lebih parah lagi bisa membuat injektor mampet, karena injektor memiliki lubang-lubang halus untuk mengabutkan bahan bakar," katanya.
Lebih lanjut Ibrohim mengatakan, efek jangka panjang penggunaan Solar murah adalah terjadi kerusakan di SCV, yaitu solenoid valve yang mengatur besarnya tekanan bahan bakar di common rail. Komponen tersebut rawan macet jika terkena kotoran.
Efek jangka panjangnya, bila kotoran itu terus menumpuk bisa mengakibatkan injektor tersumbat.
Karena bagaimana pun, injektor memang membutuhkan tekanan tinggi dan lubang-lubang halus, sehingga ketika ada sumbatan sedikit saja bisa mengakibatkan pengabutan bahan bakar tidak sempurna.
Imbasnya, tenaga mesin diesel menjadi berkurang drastis. semua itu bisa terjadi bila mobil tidak melakukan perawatan ekstra ketika mesin diesel common rail menggunakan bahan bakar bersubsidi.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/30/103100115/efek-buruk-konsumsi-solar-murah-bagi-mesin-diesel-common-rail