JAKARTA, KOMPAS.com – Industri otomotif dalam negeri tengah dibayangi kenaikan harga bahan baku dan meningkatnya inflasi. Meski begitu, harga sepeda motor sejauh ini masih belum ada perubahan
Seperti diketahui, persoalan kelangkaan cip semikonduktor telah membuat produksi terhambat. Di samping itu, bahan material yang sulit didapatkan bisa membuat ongkos produksi naik.
Belum lagi isu kekhawatiran terhadap inflasi, yang membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kini melemah di level Rp 14.800 hingga Rp 14.900.
Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengatakan, pihaknya belum melakukan penyesuaian harga terkait kendala tersebut.
“Untuk saat ini harga yang berlaku adalah harga rekomendasi seperti yang tertera di website,” ujar Antonius, kepada Kompas.com (27/6/2022).
Sebelumnya, Executive Vice President dan COO PT YIMM Dyonisius Beti mengatakan, kelangkaan cip semikonduktor diperkirakan masih akan terjadi hingga akhir 2022.
Kelangkaan ini bisa berkurang jika situasi pandemi semakin mereda dan ekonomi kembali pulih.
"Kita dapat informasi bahwa investasi mereka (produsen cip semikonduktor) sudah selesai," kata Dyonisius, saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Tinggal pemasangan mesin produksi. Mungkin tidak begitu lama, mungkin sampai akhir tahun ini," ujar dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/27/145549315/ada-krisis-material-dan-inflasi-yamaha-belum-naikkan-harga-motor